Jakarta –
Read More : Saran Dokter Agar Aman Makan Cokelat Dubai Tanpa Waswas Kena Diabetes
Makanan dan minuman manis sangat digemari oleh anak-anak saat ini. Padahal, dibalik kelezatannya, jajanan manis bisa mengundang banyak hal buruk, salah satunya adalah penambahan berat badan.
Dokter Spesialis Anak Dr. Kanya Ayu Paramastri, SpA mengatakan makanan atau minuman manis secara tidak langsung membuat tumbuh kembang anak kurang optimal. Anak akan cenderung kenyang hanya dengan camilan manis, sehingga berpotensi mengalami pertumbuhan terhambat akibat kurangnya asupan nutrisi baik lainnya.
Buku harian Dr Kalbe di Pluit, Jakarta Utara, Sabtu. 7/2024).
“Anak yang terlalu banyak makan gula, entah itu fruktosa, sukrosa, dan lain-lain, biasanya lebih kenyang kan? Jadi mereka tidak mau makan makanan lain yang sebenarnya mereka butuhkan, seperti karbohidrat baik, protein hewani, sumber lemak. dll.” dia melanjutkan.
Aturan makan dengan makanan atau minuman yang salah akan mengganggu aturan makan anak. Sehingga, anak akan kesulitan mendapatkan makanan bergizi yang dibutuhkannya.
“Jadi kalau nafsu makannya hilang, ditambah lagi jajanan manis, asin, atau minuman manis, bahkan minuman yang tidak manis, sehingga dia tidak mau makan pada jam makan yang tepat. Gizi yang dimakannya akan berkurang,” ujarnya.
Selain berpotensi mempengaruhi tumbuh kembang anak, Dr Kanya menghimbau para orang tua untuk mengurangi asupan gula harian anak. Ajak juga anak untuk lebih aktif.
“Memang benar minum gula tinggi akan berakibat buruk, angka diabetes akan meningkat. Sejak pandemi, sebagian besar anak-anak tidak aktif, bermain gadget di rumah, menjalani gaya hidup sedentary, duduk-duduk, bermain game, dll. ,” tutupnya.