Jakarta –
Menteri Peningkatan Infrastruktur Pertanahan dan Reformasi Pertanahan (MenPAN-RB) Azwar Anas mengatakan pemerintah sedang bersiap meluncurkan sistem efektif yang akan mengintegrasikan layanan pemerintah. Aplikasi yang diberi nama INA Digital ini akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.
Aplikasi utama akan mencakup 9 layanan pemerintah, salah satunya adalah populasi digital nyata dengan fitur ini, masyarakat tidak perlu mengeluarkan CTP fisik.
“Gotech banyak perkembangannya, terutama integrasi populasi digital dan identitas digital seperti SSO (single sign on). SSO akan menggunakan INA Pass di aplikasinya. Tujuannya di 7 cls dengan BPJS kesehatan dan akan digabungkan dengan satu. Gerbang Nasional,” kata Azwar Anas saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).
Setidaknya akan ada 9 layanan yang disertakan dalam aplikasi digital INA. Mulai dari layanan kesehatan, layanan pendidikan, bantuan sosial, identitas digital berbasis data kependudukan, layanan Data One Indonesia, transaksi keuangan, integrasi layanan portal, layanan grup negara, hingga sims online line.
Khusus identitas digital, menurut Azwar, sejauh ini baru 9 juta masyarakat Indonesia yang memilikinya. Untuk mendapatkan ID digital, masyarakat masih perlu mendaftar di daerah tersebut.
Kini, dengan adanya aplikasi digital INA, masyarakat tidak perlu lagi mendaftar ke Pemkot, cukup menggunakan wajah aslinya melalui aplikasi. Hal ini baru bisa terealisasi pada akhir September.
“Tujuan kita ke depan, kalau digital ID kita sudah terintegrasi, yang dipakai hanya face recognition. Kita akan punya IKD. Mudah-mudahan akhir September semua prosedur sudah selesai,” kata Azwar Anas.
Tahap pertama, pemerintah akan mempercepat pengembangan INA Digital untuk fitur Smart ASN terlebih dahulu. Tujuannya agar semua fitur terintegrasi sebelum September 2024. (hal/hns)