Jakarta –

Perusahaan investasi milik Pangeran Saudi Alwaleed Bin Talal, Kingdom Holding Company (KHC) tertarik berinvestasi di platform video Tiktok milik Bytedance. Hal ini dilakukan jika ada tawaran yang datang kepada perusahaan.

Pernyataan tersebut dirilis Reuters pada Kamis (20/1/2025), dan disampaikan oleh CEO KHC Talal Ibrahim Al-Maiman dalam wawancara dengan Al Arabiya TV, Rabu (22/01). Upaya mencari pembeli Tiktok terus berlanjut di Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, aplikasi tersebut dilarang beroperasi di AS.

Namun, Presiden AS Donald Trump menunda pemblokiran permintaan tersebut selama 75 hari lagi dengan menandatangani perintah eksekutif. Trump mengatakan dia terbuka terhadap miliarder dan CEO Tesla Elon Musk yang tertarik membeli aplikasi tersebut.

Di sisi lain, KHC sudah memiliki saham di platform media sosial milik Musk, X dan perusahaan pionir kecerdasan buatan XAI. Selain itu, Dana Investasi Publik (IPF) Arab Saudi memiliki saham minoritas di KHC, dengan 5% saham perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Saudi.

KHC memiliki portofolio bisnis yang besar dan beragam seperti petrokimia, layanan kesehatan, real estat, dan e-commerce. Meski begitu, perusahaan tidak terburu-buru memasuki pasar mata uang kripto.

“Kami mendukung teori Pak Buffett bahwa Anda tidak bisa membeli apa pun dengan mata uang kripto, jadi jangan berinvestasi di dalamnya. Karena kami tidak bisa membeli barang apa pun dengan mata uang kripto, kami tidak mempertimbangkannya,” kata Al-Maiman.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif terkait penundaan pemblokiran aplikasi Tiktok selama 75 hari lagi. Perintah itu ditandatangani Trump beberapa jam setelah ia dilantik sebagai presiden pada Senin (20/1) kemarin. Trump ingin AS menguasai 50% saham Tiktok.

Melansir Reuters, Trump juga mengusulkan agar Amerika Serikat menguasai setengah atau 50% bisnis Tiktok sebagai imbalan atas kelanjutan aplikasi tersebut.

Trump menambahkan, jika kesepakatan itu tidak disetujui oleh Tiongkok, maka penerapan Tiktok akan dianggap tidak ada nilainya bagi pemerintah AS. Jadi pemblokiran layanan bisa saja terjadi lagi. Dalam hal ini, ia mengusulkan pembentukan perusahaan patungan pengelola Tiktok di Amerika Serikat.

“Jadi jika kita menciptakan nilai itu, mengapa kita tidak berhak mendapatkan setengahnya?” Trump mengatakan sambil menambahkan bahwa aplikasi itu bisa bernilai ratusan miliar dolar.

Lihat juga videonya: Donald Trump akan mempertimbangkan apakah pimpinan Oracle ingin membeli Tiktok

(ACD/ACD)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *