Jakarta –
Read More : Pentingnya Baca Label Nutrisi dalam Kemasan Pangan Sebelum Dikonsumsi
Seorang pria berusia 52 tahun di Nepal datang dengan keluhan disuria parah, urgensi, nyeri perut bagian bawah, dan poliuria atau produksi urin berlebihan. Gejala tersebut sudah ia alami selama 10 tahun terakhir.
Dia awalnya mencari bantuan dengan obat-obatan yang dijual bebas. Obat yang dibeli untuk sementara meringankan gejalanya. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, gejalanya semakin memburuk, dan obat-obatan yang biasa digunakan tidak lagi efektif.
Jadi, pria yang tidak disebutkan namanya itu mencari bantuan medis. Hasil CT scan menunjukkan ada batu besar berukuran 11 cm x 9 cm x 8,5 cm dan berat 726 gram di tubuh pria tersebut. Dokter juga menemukan batu kecil di ginjal kanannya. Pria itu mengeluarkan batu besar dari kandung kemihnya. Batu ginjal kanan diangkat enam minggu kemudian.
“Batu raksasa sangat jarang terjadi, seringkali merupakan akibat dari gejala yang tidak signifikan pada orang normal yang kami yakini berlaku untuk kondisi ini. Selain kelalaian, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang tepat juga berperan penting,” lapor kasus bertajuk “Urinary Gantt .” Batu kandung kemih: laporan kasus langka”, diambil dari Science Direct.
Batu kandung kemih biasanya berkembang selama beberapa tahun dengan gejala seperti disuria berat, urgensi, frekuensi, nyeri suprapubik, dan hematuria, lanjutnya.
Penulis penelitian mengatakan bahwa sebagian besar batu mengandung kalsium oksalat, struvite, kalsium fosfat, atau amonium urat. Batu ini sering muncul pada pria yang berisiko mengalami komplikasi seperti pembesaran prostat, striktur uretra, kelainan saraf, atau benda asing di kandung kemih.
Gejalanya adalah hematuria, retensi urin, dan munculnya infeksi berulang. Jarang, gejala disertai gagal ginjal, bahkan batu di kandung kemih saja merupakan kasus yang jarang terjadi, karena sebagian besar kasus disertai batu ginjal atau ureter, seperti dalam kasus kami”, kata penelitian tersebut.
Setelah mendapat perawatan lebih lanjut, kondisi pasien dikatakan sudah membaik namun masih menjalani pemeriksaan rutin. Tonton video “Dokter bilang air kelapa bisa melarutkan batu ginjal” (suc/kna)