Jakarta –
Read More : Maskapai Bikin Terobosan Bebaskan Perempuan Duduk Berdekatan
Misteri viralnya kereta kuda yang konon berjalan sendirian di tengah malam tanpa bimbingan pejalan kaki akhirnya terkuak.
Sebuah kendaraan wisata tertangkap kamera melintasi Jalan Merapi di Boyolali sekitar pukul 03.00 WIB. Lagi pula, gerbong itu tidak punya sopir, melainkan punya sopir. Kusir adalah kusir.
Sudadi, pemilik kereta kuda yang ramai dibicarakan itu, mengaku tertangkap kamera sedang sedang melatih kudanya di jalan umum di Boyolali dini hari.
“Saya domrak (melatih kuda) jam 3 (pagi), lalu ngbengi (putaran), lalu Jalan Merapi, lalu Jalan Merbabu,” kata pemilik Bendi, Sudadi, Desa Siswodipuram, Boyolali Kota, saat itu kami bertemu di rumahnya. Kecamatan, Kamis (5/12).
Pagi itu, Sudadi melatih kuda yang baru dibelinya. Untuk mempelajarinya, ia berlatih dengan menarik trem di jalan raya. Senin dini hari (12 Februari), ia menyusuri jalur yang biasa dilalui wisatawan dan melatih kudanya.
Membentang ke utara melalui Jalan Merapi hingga Persimpangan Watu Terenan. Masuk ke Jalan Merbabu di pertigaan sebelah timur Kantor PLN, melewati rumah dinas Bupati Boyolali. Lanjutkan ke perempatan Patung Lima Kuda dan belok ke Jalan Merapi.
Sudadi mengatakan dia berkeliling jalan itu beberapa kali pagi itu. Tapi saya lupa berapa kali melakukannya karena tidak dihitung. Dia adalah pelatih saat itu.
Baru setelah itu dia mengenakan jaket hitam dan duduk di kursi sebelah kiri. Oleh karena itu, mungkin tidak terlihat oleh orang yang merekam video karena mengambil gambar dari sisi kanan.
“Ketke Kusile Laenek, pertanyaannya Jupke Soko Dvur. Kalian mungkin tahu kenapa masuk ke gerbang Niko. Kusile lebih dekat ke kiri, warna jaket Kuro Mbeto geten niki (hitam), Dikiro Ha Ono Kusire (Tak Terlihat) Kusir, Karena dia mengambil foto dari atas, dia mungkin menjelaskan bahwa “pengemudinya duduk di dekat sisi kiri dan membawa jaket hitam, jadi saya pikir dia tidak ada di sana.”
Untuk melatih kuda Anda berlari di jalan raya, pilihlah sore atau pagi hari saat jumlah mobil lebih sedikit dan lebih nyaman. Jika terjadi sesuatu, misalnya kuda ketakutan atau terkejut, hal tersebut tidak akan membahayakan pengguna jalan lainnya.
“Saya maunya nyaman. Neku jarank piepiem saya di motor senyap (kalau kudanya tidak bergerak, mobilnya senyap),” jelasnya.
Sudadi baru saja membeli seekor kuda.
Kuda ini baru dibeli dan belum pernah digunakan untuk menarik gerobak atau gerobak. Oleh karena itu, karena terlatih, mereka terbiasa berkendara di jalan umum dan tidak takut jika berpapasan dengan kendaraan modern lainnya.
“Sampung penak, hai wedi nopo nopo, ternyata jinak (kudanya kokoh dan tidak takut),” imbuhnya.
Ini bukan pertama kalinya dia melatih kuda pagi itu. Namun hal itu terjadi beberapa kali. Namun, hal itu tidak pernah digunakan untuk menarik penumpang.
Sudadi mempunyai 2 gerbong dan 1 gerbong. Kedua kendaraan tersebut biasa digunakan untuk melayani wisatawan dan bersantai di kompleks rumah dinas Bupati Bojolali yang juga dilengkapi area bermain anak dan ruang publik.
Jalur ini dioperasikan dengan kereta kuda di Jalan Merbab, sebelah timur kediaman Bupati. Berjalanlah ke barat sepanjang Jalan Merapi menuju Patung Kuda Simpang Lima dan belok kanan kembali ke titik awal.
Dia membenarkan, mereka hanya menyediakan layanan wisata pada hari Sabtu dan Minggu atau setiap akhir pekan.
Diberitakan sebelumnya, video kereta kuda yang berkeliaran di malam hari viral di media sosial, khususnya di artikel di WA Group. Yang mengejutkan, gerbong itu bergerak tanpa pengemudi atau pengemudi.
Mlaku dewe cah (berjalan sendirian), kata sang videografer.
Video berdurasi 12 detik itu tampaknya terjadi dalam semalam. Sebelum gerbong lewat, datang dua sepeda motor dari depan. Video lainnya berdurasi 18 detik. Gerobak melaju ke barat lagi di depan tepi sungai.
“Aneh, aneh, aneh, aneh, aneh. Kamu tahu, aku yakin itu asli Rahenek Vonge, Raheneke Vonge, aku bersumpah, itu benar-benar aku yang menghancurkan (sebentar lagi lho) aku yakin itu nyata, tidak ada siapa-siapa, sumpah, itu nyata, aku tidak berbohong)” kata perekam.
Video tersebut diambil oleh satpam Guna Daya Boyorali Tobi Wach Novianto dari Bank BPR. Video itu diambil saat ia bertugas shift malam saat ada troli lewat di depan kantornya di Jalan Merapi.
“Ini Senin (2/12) pagi, Pak. Tadinya jam tiga sampai empat,” kata Toby saat ditemui di kantornya, Rabu (4/12) sore, di bawah detikTravel, Rabu (11/12/). 2024):
“Video: 8 Orang Siksa Bocah di Boyorari dan Cabut Kukunya dengan Tang” (upd/fem)