Jakarta –
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa jarang minum air putih dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah sakit punggung. Apakah itu hanya mitos atau benar?
Mengenai hal tersebut, dr Harmantya Mahadipta, pakar ortopedi dan trauma. Konsultan tulang belakang di Eka Hospital BSD mengatakan anggapan tersebut tidak benar. Menurutnya, orang yang jarang minum air putih lebih berisiko mengalami gangguan ginjal.
“Mitosnya sebenarnya (jarang minum air putih) kalau mau dikaitkan dengan (penyakit) ginjal, kenyataannya hanya 2 persen keluhan ginjal yang menyebabkan nyeri pinggang. Kita perlu mencari penyebab lain juga,” dr. Harmantya kata detikcom di Pondok Aren, Tangsel, Banten, Rabu (12/11/2024).
Dr Harmantya mengatakan 90 persen sakit punggung disebabkan oleh masalah tulang belakang. Namun nyeri pinggang juga bisa disebabkan oleh masalah pada organ lain.
“Tetapi masih banyak organ lain yang bisa menyebabkan sakit punggung, seperti ginjal, batu ginjal, dan bukan organ tulang belakang. Tapi bisa menyebabkan sakit punggung,” kata dr Harmantaya.
“Perlengketan usus bisa menyebabkan nyeri pinggang. Namanya nyeri alih. Sumbernya bukan di tulang belakang. Tapi keluhannya nyeri punggung,” lanjutnya.
Dr Harmantya juga mengatakan, sakit punggung ini tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia atau lansia. Namun remaja dan anak-anak juga bisa menderita kondisi ini.
Salah satu penyebab paling umum sakit punggung, terutama pada generasi muda, adalah posisi duduk yang tidak tepat.
“Biasanya Gen Z cenderung banyak bekerja di kantor. Ini sebutan bagi banyak orang yang harus duduk dalam waktu lama. Jadi sebaiknya perhatikan ergonomi tempat duduk Anda,” ujar Dr. Harmantya.
“Misalnya: si bungkuk Atau berbahayanya duduk santai di sofa? Atau duduk bersila di lantai dan melengkungkan punggung di depan laptop berisiko sakit pinggang,” pungkas video “Dokter Bilang l” Air Kelapa dapat melarutkan batu ginjal.”