Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) baru-baru ini menarik makanan ringan latiao China dari pasaran. Pasalnya, setelah dilakukan uji laboratorium, bakteri Bacillus cereus terdeteksi kemungkinan menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di beberapa wilayah Indonesia.
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan produk tersebut menghasilkan racun yang dapat menimbulkan gejala keracunan seperti sakit perut, pusing, mual, dan muntah. Produk lanjutan dari Taruna ini banyak kita jumpai di kantin-kantin sekolah.
Trona menambahkan, latiao saat ini tergolong jajanan yang “berisiko tinggi”, sehingga konsumsinya tidak dianjurkan.
“Awalnya kami mengira Latiao berisiko rendah, namun ternyata berisiko tinggi. Karena risikonya tinggi, kami mengambil tindakan tegas dan cepat,” kata Trona kepada awak media di Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).
“Kami tidak ingin mikroorganisme yang kami terima dari laboratorium baru, Bacillus cereus, tumbuh, tetapi karena risikonya tinggi, bisa saja muncul bakteri lain seperti salmonella atau jamur,” lanjutnya.
Trona menegaskan, masyarakat tidak boleh mengonsumsi lebih banyak produk latiao untuk menghindari dampak buruk.
“Masyarakat sebaiknya tidak mengkonsumsi produk ini. Kalau ada (konsumsi), segera lapor ke BPOM,” kata Trona.
Saat ini, BPOM telah menarik sementara sekitar 73 produk la tiao yang terdaftar di BPOM RI, untuk memastikan makanan ringan tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi masyarakat. Simak video “Video: BPOM tarik jajanan Latiao yang terkontaminasi bakteri asal China” (dpy/naf)