Jakarta –
Viral menceritakan seorang wanita berusia 22 tahun yang memutuskan menemui psikiater dua hari setelah mengaku tidak bisa tidur dan mengalami gangguan makan. Masalah tersebut ia hadapi karena banyak pemikiran yang “berkumpul” pada wanita pemilik akun TikTok @whossliv tersebut.
Di cerita lain, seorang psikolog nampaknya sedang menghadapi masalah yang disebabkan oleh mantan pacarnya.
“Mereka menyukaiku karena aku tidak sesulit gadis lain yang hanya bertanya,” kata Oliv dalam wawancara online, dilansir detikcom atas izinnya, Minggu (24/11/2024).
“Karena kamu mudah dikendalikan,” kata psikolog itu.
Beberapa pemikiran lagi yang akhirnya membuat Oliv sadar bahwa orang yang ditinggalkannya tidak penting untuk menjalin hubungan. Dia juga bertanya-tanya apakah alasan perpisahan mereka adalah dia, atau karena orang yang menjalin hubungan dengan Oliv menemukan seseorang yang lebih baik.
Juga, terpikir olehku bahwa pria menggunakan akal sehat ketika mereka menjalin hubungan. Psikolog yang berkonsultasi dengan Liv membantahnya.
“Karena dia menggunakan pikirannya dan bukan hatinya?” dia bertanya.
“Tidak, karena dia tidak bergantung pada kebahagiaan pasangannya, jadi menyingkirkan seseorang itu mudah,” kata psikolog itu.
Diakui Liv, keputusan berkonsultasi dengan psikolog merupakan cara terbaik untuk menjawab banyak pertanyaan yang mengganggunya. Setelah itu, ia mengaku sangat lega.
“Bagi yang sering bertanya tapi ragu, silahkan bertanya pada psikolog karena sangat membantu. Selama tiga minggu aku berpikir yang terjadi adalah aku meninggalkanmu, apakah aku salah?”
“Akhirnya semuanya terjawab dan saya sangat puas, artinya setiap hari saya hanya menangis, sekarang sudah jauh lebih baik. Kesehatan mental kalian penting sekali, jadi jangan sampai rusak,” ujarnya.
Perbincangan yang berlangsung selama dua jam itu membuat Liv sadar bahwa ‘obat kecemasan’ itu bukan mencari penggantinya segera, melainkan tetap melanjutkan pekerjaannya seperti biasa dan kembali ke kehidupan normal. Tonton videonya: “Paling Banyak Mengeluh di Tempat Kerja, Ada Apa dengan Gen Z?” (nef/kna)