Surabaya –
Read More : Super Air Jet Resmi Terbangi Rute Banda Aceh-Kualanamu-Kuala Lumpur!
Imigrasi Surabaya memblokir keberangkatan 5 WNI yang diduga mencoba menjual ginjalnya secara ilegal ke India.
Acara tersebut dimulai pada minggu lalu, Sabtu (9/11). Saat itu, petugas imigrasi sedang memeriksa seorang penumpang di Terminal 2 Bandara Juanda.
Bagi pihak imigrasi, WNI tersebut sudah memastikan akan berobat ke luar negeri. Namun, belum bisa dijelaskan secara pasti bagaimana cara memperbaikinya.
Ramdhani, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya, menjelaskan, awalnya WNI tersebut mengaku bepergian untuk merawat istrinya.
Namun penelitian terhadap informasi kesehatan dan komunikasi digital telah memunculkan rencana transplantasi organ, yaitu ginjal.
Hasil analisis menunjukkan bukan hanya satu orang, kata Ramdhani saat dikonfirmasi, Minggu (10/11/2024).
Saat kami selidiki, ternyata tidak ada satu pun orang yang diduga memiliki alibi yang akan ditangani. Namun, ada 5 orang yang mempertimbangkan untuk pergi ke India untuk transplantasi ginjal.
Petugas imigrasi juga melarang lima orang keluar dan melakukan pemeriksaan latar belakang secara mendalam. Setelah banyak penyelidikan, imigrasi menemukan bahwa lima dari mereka melakukan transplantasi ginjal ilegal.
“Dari hasil proses yang mendalam, kelimanya menunjukkan adanya kesamaan,” ujarnya.
“Ini juga melibatkan donor, perantara, dan penggunaan platform digital untuk memfasilitasi transformasi ini,” tambahnya.
Namun Ramdhani menambahkan, pihaknya masih menyelidiki masalah tersebut. Demikianlah sejarah negara yang pernah dikunjungi WNI.
“Sejalan dengan komitmen kami untuk menjaga keutuhan dan keamanan perbatasan negara. Perlindungan terhadap TPPO dan TPPM serta penguatan pengawasan keimigrasian di pintu masuk merupakan tindak lanjut dari kerja cepat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI,” dia menyimpulkan.
——-
Artikel ini muncul di detikJatim.
Simak Video “Video: Petugas Imigrasi Kini Bersenjata, Silmi Karim Ungkap Alasannya” (wsw/wsw)