Jakarta –

Pemerintah telah membuka peluang bagi investor dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia dan berpartisipasi dalam program pemukiman kembali. Langkah ini menjadi solusi terhadap anggaran Kementerian Luar Negeri yang hanya sebesar Rp 92 miliar.

Menteri Imigrasi Iftitah Suleiman mengatakan, dana yang diberikan untuk program keimigrasian, termasuk investor, digunakan dengan sistem bottom-up, berbeda dengan dana yang menggunakan sistem top-down dengan pemerintah.

“Misalnya ada lahan, dan investornya banyak, misalnya investor dari luar butuh 10 ribu hektar untuk menanam kakao, lalu misalnya petaninya dari transmigran, kita juga akan minta air, perusahaan coklat dia. Di Sini. , Para pekerja mulai bekerja dari sini,’ kata Iftitah dalam pertemuan, Selasa, di kantor Kementerian Pertanian dan Perencanaan Nasional (ATR/BPN). katakanlah 2024).

Selain itu, kata Eftitah, uang negara tidak digunakan untuk memberangkatkan migran, melainkan dari tangan investor yang mempekerjakan tenaga kerja di industri.

Menurut Iftitah, dengan kemitraan seperti ini maka akan terpenuhinya kebutuhan antara pemerintah dan investor untuk tetap hidup, menciptakan lapangan kerja, yang pada akhirnya akan membuat perekonomian tumbuh.

“Setelah itu yang ujung-ujungnya adalah perekonomian dan perkembangan perekonomian negara,” kata Iftitah.

Selain itu, program migrasi pada tahun 2025 hanya memiliki anggaran sebesar Rp92 miliar untuk memberangkatkan 40 kepala rumah tangga (KK).

“Soal air, tahun ini mau berangkat 6.671 kepala keluarga, tapi yang tersedia hanya 121 kepala keluarga, jadi anggarannya sekitar Rp 20 crore per orang,” kata Iftitah. Kepala keluarga akan berangkat tahun ini hingga 2024.

Tonton juga video ini: Viva Yoga-Prabowo Menjadi Wakil Menteri Transisi

(jam/jam)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *