Jakarta –
Gua Garunggang Besar yang terletak di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar, Sentul, Bogor terus dibanjiri pengunjung meski di tengah virus dan penjarahan besar-besaran yang dikenal dengan pajak ilegal.
TWA Gunung Pancar kembali populer akhir-akhir ini, namun karena alasan yang menyedihkan. Video di media sosial menunjukkan bahwa tempat ini sepi dan sepi wisatawan karena banyak sekali penculiknya.
Meski demikian, tempat ini masih ramai dikunjungi pengunjung. Salah satu tempat yang paling populer adalah gua utama di Garunggang.
Saat detikTravel menyambangi gua tersebut, Sabtu (5/10/2024), pengunjung berdatangan sejak pagi hingga siang hari. Untuk mencapai goa ini dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan mobil dari pintu masuk TWA Gunung Pancar.
Sebelum melihat Gua Besar Garunggang, pengunjung harus memarkir mobilnya di area yang telah ditentukan dan membayar Rp 20.000 untuk mobil atau Rp 10.000 untuk sepeda motor. Setelah itu pengunjung harus berjalan kaki sekitar 45 menit untuk sampai ke mulut gua.
Selama berwisata, para wisatawan akan dapat menikmati hembusan angin hijau dari pertanian, mulai dari kopi, cabai, singkong, dan sawah. Udara dingin memberikan energi ekstra saat naik turunnya lagu.
Saat kita menuju gua, detikTravel melakukan perjalanan sekitar pukul 08.30 WIB, agar panas matahari tidak terlalu menyengat. Dan ketika pengunjung sampai di kawasan gua, mereka harus membayar tiket masuk dengan harga Rp 20.000 per orang.
Tidak perlu khawatir haus atau lapar karena semuanya sudah terjual, terdapat toko makanan dan minuman di pinggir jalan dan di area gua. Saat mereka sedang beristirahat di mall, rombongan pengunjung mulai berdatangan.
Menariknya, di dalam area goa terdapat bebatuan alam cantik yang menarik pengunjung untuk berfoto. Salah satu pengunjung yang tertarik dengan Gua Besar Garunggang adalah Ara, ia tertarik karena melihat gua tersebut beredar di media sosial.
“Kamu tahu Gunung Pancar, tapi baru pertama kali ke sini. Dilihat dari media sosial, tempat ini juga bagus untuk berfoto,” ujarnya kepada detikTravel setempat.
Ara tidak sendiri. Ia datang bersama temannya Eni dan setuju datang ke sini untuk melihat gua yang dilihatnya langsung di media sosial.
“Ini tempat yang istimewa, saya ingin tahu apakah ini asli atau alami, makanya saya tertarik dan ingin datang ke sini,” kata Eni.
Jika ingin masuk ke dalam goa, pengunjung perlu antri karena ruang di dalam goa sangat kecil sehingga hanya bisa dimasuki sekitar 10 orang. Dan untuk menuju goa, pengunjung perlu turun sekitar 5 meter menggunakan tangga, beberapa pengunjung masih bisa melihat kelelawar, walaupun dalam keadaan gelap pengunjung tidak perlu khawatir.
Karena pemandu dan lampu tersedia dengan biaya tambahan. Mengenai tempat yang ditinggalkan pengunjung akibat banyaknya perampokan, menurut penjelasan penjual di dekat gua, Sopiah, masih banyak wisatawan yang datang setiap harinya.
“Sabtu-Minggu (yang paling ramai), kalau hari biasa ada dua sampai tiga rombongan. Sabtu-Minggu biasanya dimulai pukul 08.00 atau 07.00 WIB,” ujarnya.
Sebenarnya ada dua gua yang ada di kawasan ini, namun hanya satu gua yang biasa dikunjungi pengunjung, yaitu gua besar Garunggang. Saksikan video “Video: Respons Sandiaga terhadap Penjarahan Gunung Pancar” (upd/fem)