Jakarta –

Read More : Jumlah Turis RI Naik, Hong Kong Tambah Fasilitas Ramah Muslim

Boeing menghadapi krisis baru. Kali ini masalahnya ada pada pesawat andalan besar, 787 Dreamliner.

Pengiriman Boeing 787 Dreamliner berbadan lebar diperkirakan melambat. Hal ini disebabkan kurangnya komponen yang digunakan armada pesawat.

Menurut CNBC International, Boeing memproduksi lima unit 787 Dreamliner per bulan pada akhir tahun lalu dan pada bulan Januari mengumumkan bahwa mereka berencana memproduksi hingga 10 unit per bulan pada awal tahun depan.

Namun, tujuan tersebut nampaknya tidak dapat dicapai dalam waktu dekat. Dalam memo yang dikirimkan kepada karyawan di pabrik Boeing 787 Carolina Selatan, wakil presiden eksekutif dan manajer umum 787 Scott Stocker mengatakan Boeing terus menghadapi kekurangan pemasok.

“Untuk itu, kami telah memberi tahu klien kami untuk memperkirakan pertumbuhan produksi dan ekspor yang lebih lambat,” tulisnya dalam catatan yang dilansir Reuters pada Selasa (23 April).

Boeing akan melaporkan hasil kuartalan dan menguraikan rencana produksinya sebelum pasar dibuka pada hari Rabu. Perusahaan sebelumnya telah memperlambat pengiriman dan produksi pesawat 737 Max menyusul beberapa kecelakaan yang melibatkan pesawat tersebut.

Sementara itu, Boeing secara khusus mencoba meningkatkan produksi 787 Dreamliner setelah masalah kualitas menghentikan pengiriman 787 Dreamliner selama hampir dua tahun pada pertengahan tahun 2022.

“Kami akan terus menerapkan ide-ide Anda untuk meningkatkan kesehatan sistem produksi kami secara keseluruhan, meningkatkan keselamatan, meningkatkan kualitas putaran pertama, meningkatkan pelatihan, bekerja lebih berkelanjutan, dan memastikan tim kami memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk berhasil.” Stoker menambahkan. . Tonton video “Regulator AS turun tangan setelah jendela Alaska Airlines dibuka” (msl/msl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *