Jakarta –

Read More : Heboh BPJS Kesehatan Disebut Batasi Pemberian Rujukan, Begini Faktanya

Telur menjadi salah satu bahan makanan favorit hampir semua orang karena harganya yang terjangkau dan mudah didapat. Selain itu, telur juga mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Namun, tidak sedikit orang yang menjauhi telur. Hal ini terkait dengan tingginya kandungan kolesterol, terutama pada kuning telur. Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh tentu meningkatkan risiko penyakit jantung.

Hal tersebut ditegaskan oleh dr Rita R, DCN, M Kes, ahli gizi, dengan mengatakan banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengonsumsi kuning telur dan hanya mengonsumsi putih telur karena mengandung kolesterol. Di sisi lain, ia juga menyoroti kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih banyak mengonsumsi daging dan gorengan.

Faktanya, kata dr Rita, daging merah dan gorengan lebih banyak mengandung kolesterol dibandingkan kuning telur.

Menurut dr Rita, kandungan kolesterol pada kuning telur cukup tinggi. Namun, ia juga mengandung biotin, yang merupakan bahan penyusun utama vitamin D dalam tubuh dan memiliki sifat anti-inflamasi.

“Di sinilah kita salah total. Padahal kalau kita bandingkan secara individual, yang paling besar dampaknya terhadap gangguan jantung adalah makanan yang digoreng dan dipanggang, serta santan kentang,” ujarnya dibandingkan dengan kuning telur. saat jumpa pers pada Senin (23 September 2024).

Dr Rita mengatakan kuning telur masih bisa dimakan meski mengandung cukup banyak kolesterol. Konsumsi yang dianjurkan adalah 5 butir telur per minggu atau 1 butir telur per hari.

“Yang perlu mereka kurangi adalah konsumsi daging merah yang berlemak. Juga penggunaan penggorengan, pemanggangan dan pengolahan makanan seperti santan,” katanya lagi. Saksikan video “Pakar Gizi: Mari kita kembali ke pangan lokal, lebih sehat ” (jus/jus).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *