Jakarta-
Read More : Terjang Badai-Tempuh Puluhan Km, Ini Perjuangan ASN Urus Berkas
Dihadapan juri, Bupati Tanah Laut Syamsir Rahman antusias menjelaskan inovasi transportasi di wilayahnya.
Mengaku datang dari Kalsel untuk menghadiri HUB Award 2024, ajang penilaian kelompok terbaik dalam inovasi dan sistem transportasi berkelanjutan yang digagas Kementerian Perhubungan, ia mengatakan:
“Perjalanan dengan Lakatandriver yang diberi nama Jallu Transportasi Laut Darat Berkelanjutan Penghargaan HUB Kementerian Perhubungan tetap sukses”
“HUB Award merupakan ajang inovasi yang dinilai oleh juri. Izinkan kami mempersembahkan nilai terbaik, mohon berikan kepada kami”
Sajak pembuka pemaparan ini membuat suasana sidang semakin semarak. Terdengar teriakan kata “cantik” dan sorak-sorai. Untuk diketahui, selain juri, hadir pula perwakilan Kementerian Perhubungan dan panitia acara.
Tanah Laut merupakan salah satu dari 23 kabupaten nominasi penghargaan HUB. Kawasan ini mengandalkan Lakatan, kependekan dari Pelayanan Angkutan Darat Laut. Bus ini beroperasi dari 15 titik utama, menghubungkan bus Trans-Banjarbakula yang hanya sampai di kantor Kecamatan Bati-Bati. Ini merupakan moda transportasi pionir dan konon akan terus berkembang.
Selain Tanah Laut, 23 kabupaten calon lainnya adalah Kabupaten Administratif Kabupaten Banyuasin, Aceh Singkil, Nganjuk, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, dan Kepulauan Seribu. Juga Wonogiri, Kabupaten Bandung Barat, Jepara, Sukoharjo, Jember, Madiun, Sampang, Bangka Tengah, Tabalong, Ogan Ilir, Simeulue, Tana Tidung, Gianyar, Bolaang Mongondow Selatan, Banyumas dan Sragen.
Acara penghargaan HUB diawali dengan sosialisasi melalui Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan. Distrik tersebut kemudian didaftarkan secara online. Tim penilai melakukan seleksi dan hasilnya 24 kabupaten harus mempresentasikan “inovasinya” sebelum dilakukan penilaian akhir oleh para ahli dan akademisi.
Kabupaten dibagi menjadi empat kelompok: besar (1 juta jiwa atau lebih), besar (500 ribu-1 juta jiwa), sedang (100-500 ribu jiwa) dan kecil (kurang dari 100 ribu jiwa). Mereka diwajibkan mengisi formulir dan tes tertulis, kemudian melakukan observasi lapangan untuk memverifikasi keabsahan jawaban tes.
Ada dua kategori penghargaan ini, yaitu integrasi inovasi lintas moda transportasi dan sistem transportasi berkelanjutan. Dalam pemaparannya di hadapan juri, disajikan potret warna-warni transportasi daerah
Jangan bandingkan kota atau perkotaan dengan 416 kabupaten di Indonesia. Dari segi angkutan umum, kedua wilayah administratif ini memiliki warna yang berbeda, bahkan ada yang bisa dikatakan kontras. Terlepas dari inovasi atau integrasi moda, tidak semua orang mampu membeli transportasi umum sendiri.
Selain itu, ada pula masyarakat yang sudah memiliki transportasi, namun tetap memikirkan keamanan. Ada perahu tapi jaket pelampung terbatas. Jumlah penggunanya banyak namun sarana transportasinya terbatas. Ingin berkreasi tapi dana APBD terbatas.
Namun, pihak kabupaten yang ‘pincang’ nampaknya antusias. Hadirkan keunggulan regional, letakkan landasan untuk kondisi yang lebih baik dan berharap pusat juga dapat membantu.
Di sisi lain, beberapa kabupaten unggul dalam hal kreativitas. Banyuwangi misalnya. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini, selain mengandalkan transportasi khusus wisatawan, juga bersiap mengintegrasikan moda transportasi bus, kereta api, dan pelabuhan. Titik-titik moda transportasi dihubungkan dengan skybridge atau jembatan layang. Tempatnya di sekitar pelabuhan Ketapang.
Sementara Banyumas, salah satu kabupaten di Jawa Tengah, membuat pemberhentian integrasi Pasar Pon. Pasar yang tadinya terbengkalai ini dijadikan penghubung antar moda transportasi, Trans Jateng, Trans Banyumas, dan transportasi antar desa dan kota. Tempat ini dipilih karena letaknya yang tidak jauh dari stasiun Purwokerto, di jantung kota Banyumas.
Banuasin lagi. Kawasan di Sumsel ini didominasi transportasi air karena dilintasi sungai-sungai besar, seperti Musi, Banyuasin, Calik, Telang dan Upang. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Banyuasin, Erwin Ibrahim.
Integrasi moda transportasi dilakukan di Pelabuhan Tanjung Api-api. Fasilitas ini dilengkapi dengan ruang laktasi, penumpang berkebutuhan khusus dan pembayaran QRIS, kata Erwin kepada panel.
Pada proses akhir, terpilih delapan kabupaten terbaik. Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Pesisir Selatan, Aceh Singkil, dan Kepulauan Seribu mendapat penghargaan pada kategori Inovasi Integrasi Antar Moda Transportasi. Sedangkan kategori Sistem Transportasi Berkelanjutan diberikan kepada Nganjuk, Banyuasin, Tanah Laut, dan Kepulauan Mentawai.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyerahkan penghargaan tersebut di hadapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di acara HUB Space, Jumat (9/6/2024).
Tentu saja tidak ada yang sempurna. Masing-masing kabupaten sudah dan sedang dalam proses pengembangan. Harapannya ada pada pemerintahan baru, juga pada hasil Pilkada Serentak 2024 dan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. Yang penting ada semangat kreativitas dan penyelesaian ketidaksempurnaan. Puisi penutup pemaparan Plt Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman, mengisyaratkan hal tersebut.
“Bertemu dengan Dirjen Perhubungan, berdebat hingga kehilangan waktu. Ajang HUB Award sungguh mengesankan. Mohon izin untuk membawa piala.”
Triono Wahyu S, Regional Manager detikcom dan Juri Hub Prize 2024 Artikel ini merupakan opini pribadi. (trw/jam)