Jakarta –

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyebut pengambilan sampel usap termasuk dalam skrining mpox. Hal ini untuk mengetahui apakah seseorang terkena cacar monyet.

Mengambil tes swab untuk tes reaksi berantai polimerase (PCR) bukanlah hal yang aneh bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, metode diagnostik ini banyak digunakan selama pandemi COVID-19 untuk mengetahui keberadaan virus.

Saat pengujian COVID-19, sampel virus diambil dari rongga hidung dan/atau orofaring (hidung dan tenggorokan) dengan menggunakan kapas. Hal ini untuk mencari jaringan istirahat yang nantinya akan dijadikan pola.

Lantas, apakah cara usap PCR untuk mpox sama dengan COVID-19?

Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), prof. Dr. Amin Sobandrio, PhD, SpMK mengatakan, cara pengambilan sampel mpox dan COVID-19 berbeda.

“Diagnosis laboratorium yang baik ditegakkan dengan mengetahui adanya virus pada bercak (spot), atau dari cairan (dikeluarkan dengan spuit atau usap) atau dari kulit lepuh. Jika kering, kertas dapat diambil. diambil,” kata Prof. Amin di detikcom, Sabtu (31/8/2024).

“Tes serologi bisa dilakukan, namun belum banyak diketahui karena terkait dengan virus cacar lainnya,” lanjut pemaparan Pemerintah dari SATUSEHAT.

Terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya fokus menekan penyebaran mpox. Salah satunya adalah penerapan sertifikat kesehatan SATUSEHAT bagi masyarakat yang masuk ke Indonesia, khususnya yang berasal dari Afrika.

“Pernah ke Afrika? Kita bedakan merah, kuning atau hijau. Lalu kita koreksi. Kalau ada gejala demam atau meriang, kita pasang PCR,” kata anggota Komisi DPR-RI dalam rapat kerja di Kementerian Penerangan. Kesehatan IX, Kamis (29/8/2024).

“Kami sudah menyiapkan alat PCR yang memerlukan waktu 30-40 menit untuk segera memeriksa apakah bagus (Mpox) atau tidak. Kalau bagus segera kami mulai,” sambungnya. Tonton video “Kemenkes Ungkap Cara Cegah Penyebaran Mpox” (dpy/up).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *