Jakarta –
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan kemungkinan adanya makanan berbeda pada program Pangan Bergizi Gratis mulai 2 Januari 2024. Badan Dadan akan menjadi implementasi dari program kerakyatan yang diusung Prabowo Subianto tersebut. .
Sejauh ini pilot project atau percontohan sudah berlangsung di berbagai daerah. Dalam uji coba tersebut, Dadan mengatakan pihaknya menemukan kemungkinan adanya perbedaan porsi dan jenis makanan yang terdapat di berbagai daerah pada program pangan gratis bergizi.
Karena Jawa Barat dan Papua tentu berbeda. Jadi kita harus membuat logika terkait itu, sehingga di bulan Januari kita sudah tahu sebenarnya apa yang ada di sana”, “Berapa ‘ Kayak Jawa, Sumatra berapa,” kata Dadan saat ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19 Agustus 2024).
Sama seperti produk susu yang ada di setiap menu, katanya, mungkin ada tempat di mana tidak ada produk susu di menu bebas nutrisinya. Hal ini juga memerlukan wawasan mengenai ketersediaan pasokan di berbagai daerah.
“Untuk saat ini tidak ada perubahan, tapi nanti semuanya akan kita persiapkan karena tergantung ketersediaan daerah masing-masing,” kata Dadan.
Saat ditanya berapa anggaran yang bisa digelontorkan untuk masing-masing kategori, Dadan belum mau menjawab. Dan sekarang kita sedang uji coba agar nanti nanti sesuai dengan arahan presiden, ujarnya.
Lebih lanjut pria tersebut menambahkan, pemerintah juga ingin melaksanakan program Pangan Bergizi Gratis. Oleh karena itu, kemungkinan besar pihaknya akan bekerja sama dengan koperasi, BUMD, dan pengusaha UMKM lokal di masing-masing negara bagian. Daerah-daerah tersebut akan ditawari untuk membeli makanan bergizi secara gratis.
“Tujuan kami adalah memberikan makanan bergizi kepada anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kami juga ingin mengembangkan usaha kecil menengah, maka kami akan bekerja sama dengan koperasi, BUMD, dan lain-lain,” kata Dadan. .
Total target pangan bergizi gratis diperkirakan mencapai 82,9 juta jiwa di Indonesia. Oleh karena itu, program ini akan dilaksanakan secara bertahap.
“Iya karena tujuan kita sesuai misi dan dokumen misi kita 82,9 juta, walaupun nanti bisa masuk tahapan ya? Karena di tahun pertama tidak mungkin,” kata Dadan.
“Untuk itu kita akan mengambil hikmah dari pelaksanaan ini agar berjalan lancar,” tutupnya. (sesuatu/sesuatu)