Jakarta –
Read More : Kejar Swasembada Pangan, Wamentan Sudaryono Kawal Investasi Sapi-Susu
Saki Tamogami (37) dijuluki sebagai orang paling hemat di Jepang, karena gaya hidupnya yang sangat hemat. Dia sangat hemat sehingga dia sendiri tidak pernah membeli barang apa pun tanpa diskon.
SCMP News, Rabu (28/8/2024), Gaya hidup Saki yang sangat hemat pertama kali dibagikan ke publik melalui acara TV “Happy! Bomby Girl” pada tahun 2019.
Dalam acara tersebut, ia mengaku sudah menjalani gaya hidup super hemat sejak berusia 19 tahun. Saki melakukan ini karena dia bermimpi memiliki tiga rumah saat dia mencapai usia 34 tahun.
Sementara itu, motivasinya memiliki tiga rumah berasal dari keinginan Saki untuk menyelamatkan kucing liar setelah ia mengadopsinya saat ia masih kecil.
“Sejak usia 19 tahun, dia berhenti membeli baju baru dan lebih mengandalkan pusaka dari kerabatnya, dan perabotannya berasal dari barang bekas yang ingin dia singkirkan,” tulis SCMP dalam laporannya.
Tak hanya berhenti membeli baju baru untuk menghemat biaya, Saki juga selalu memasak semua makanan di rumah. Dia biasanya hanya makan makanan sederhana seperti roti panggang, mie udon, dan lobak, yang dia beli dengan harga diskon.
Karena itu, Saki biasanya merogoh kocek kurang dari ¥50 atau Rp 5.300 (kurs Rp 106/yen) setiap kali makan. Meski tentu saja terkadang ia menambahkan sedikit variasi pada menunya agar sedikit lebih mahal.
“Kadang dia menambahkan sedikit variasi, seperti selai pada roti atau sepotong salmon dengan nasi, tapi dia jarang menghabiskan lebih dari ¥200 (Rp 21,2 ribu) sehari untuk makanan,” jelas SCMP.
Masih belum cukup, Saki kerap menjual potongan rambutnya jika sudah cukup panjang. Karena kondisi rambutnya masih bagus, tidak pernah diwarnai atau dikeriting, ia mampu menjualnya seharga ¥3.100 (Rp 328.600).
Berkat kegigihannya menabung, Saki Tamogami berhasil membeli rumah pertamanya di Saitama di usianya yang ke-27 tahun seharga 10 juta yen atau sekitar Rp 1,06 miliar. Dua tahun kemudian, ia berhasil membeli rumah kedua seharga 18 juta yen (Rp 1,9 miliar) dari sewa rumah pertamanya.
Baru pada tahun 2019 ia mampu mewujudkan mimpinya dengan membeli rumah ketiga seharga 37 juta yen atau Rp 3,92 miliar. Dan untuk mewujudkan impiannya berikutnya dalam melindungi kucing, Saki membuka Cat Cafe di rumah ketiganya.
Kafe ini tidak hanya menjadi surga bagi kucing liar, tapi juga ‘surga’ bagi para pecinta kucing. Kondisi ini semakin hari memperbaiki keadaan keuangan Saki.
Meskipun ia bebas secara finansial, Saki sejauh ini terus hidup pas-pasan dan berencana menggunakan pendapatan sewa rumah dan gajinya untuk memperluas portofolio propertinya.
Tonton videonya: Kakeibo, cara mengelola uang ala ibu-ibu Jepang agar cepat kaya
(fdl/fdl)