Jakarta –

Wakil Ketua Komite 2 DPR RI Junimart Girsang mengatakan banyak bupati yang tidak kompeten dan tidak berpengalaman. Situasi ini berdampak pada pelayanan publik.

Dalam konferensi tersebut, ia mengumumkan rencana pelaksanaan Pemilihan Calon Pegawai Negeri Sipil (CASN) pada tahun 2024 dan menjaga netralitas pelayanan publik dalam pemilihan kepala daerah.

Dikatakannya, selain melakukan pengawasan, Ombudsman RI juga berperan penting dalam mendidik para pemimpin daerah. Ia merekomendasikan agar para bupati mendapat pendidikan dan pelatihan (diklat) bagaimana menjalankan pemerintahan daerah.

“Saya sudah sering bilang, kalau kapasitas kepala daerah tidak dikurangi, sebaiknya ombudsman memberikan masukan kepada pemerintah berdasarkan situasi yang ada,” kata Junimat di kantornya. Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Kamis (5 Februari 2019). 2024).

“Contohnya ketika saya berkunjung ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumut, bahkan Papua, pengaduan disampaikan oleh OPD (Badan Penyelenggara Daerah). Berubah menjadi pengaduan Sekda (Sekretaris Daerah). Walikota dan Walikota tidak memahami konsep tata kelola pemerintahan yang baik,” lanjutnya.

Tak hanya itu, banyak OPD yang akhirnya dimutasi karena saran dari atasannya. “Saat OPD mengutarakan pendapatnya, Bupati tersinggung dan akhirnya dimutasi. Saat dimutasi, ombudsman mendapat surat pengaduan,” ujarnya.

Sementara itu, ia juga menyebut sejumlah lulusan Institut Dalam Negeri (IPDN) dicopot dari jabatannya sebagai bupati. Selama empat tahun, mereka telah belajar bagaimana menggunakan dana publik untuk tata pemerintahan yang baik.

“Bagaimana mereka memahami pemerintahan, bagaimana mereka memahami perilaku yang baik, tapi ketika sudah selesai, ketika ditempatkan di suatu kabupaten, mereka menjadi pembantu bupati atau walikota. Kalau saya ke suatu kabupaten, saya kasihan dengan alumni IPDN tersebut tugasnya bukan sekadar menjadi asisten, tapi mengangkat jabatan bupati. “Itu perkenalannya,” katanya.

Oleh karena itu, Panitia II DPR RI mengajukan pendapat agar Ombudsman bisa meningkatkan peran bupati di bidang pendidikan. Menurutnya, kursus harus diselesaikan setidaknya dalam waktu 2-3 minggu untuk menghindari masalah tersebut.

“Dalam pertemuan ini saya berharap pemerintah bisa menyampaikan ide-ide unik kepada Ombudsman agar pemerintah daerah tersebut benar-benar bisa memenuhi komitmen politiknya,” tutupnya. (SHC/Foto)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *