Jakarta –
Read More : RI Bakal Punya Maskapai Baru, Ini Bocorannya!
Warna bangunan Istana Garuda di Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN) dikritik gelap dan misterius. Perancang Istana Garuda Neoman Nuarta menjelaskan warna bangunan ikonik tersebut.
Istana Garuda merupakan gedung kantor kepresidenan di IKN. Fasad bangunan Istana Garuda berpenampilan seperti burung Garuda.
Neomann mengungkapkan, warna kuningan pada fasad Istana Garuda berubah seiring berjalannya waktu. Warnanya perlahan berubah menjadi biru kehijauan karena proses alami yang disebut patina.
Warna perunggu pada latar depan akan berubah menjadi hijau tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru kehijauan, dilansir Antara.
Neomann mengatakan, perubahan warna tersebut mirip dengan yang terjadi pada patung Garuda Wisnu Kenjana (GWK) di Bali. Patung GWK juga merupakan karyanya.
Selain itu, struktur bilah di Istana Garuda terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna merah. Namun seiring berjalannya waktu dan paparan cuaca, warnanya akan menjadi gelap dalam waktu satu hingga dua tahun.
Tekstur piring awalnya berwarna merah, namun setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya menjadi gelap, ujarnya.
Ia mencontohkan jembatan di Amerika, khususnya di New York. Warna yang digunakan untuk Istana Garuda IKN dan patung GWK Bali seringkali serupa.
Rangka belakang mata pisau terbuat dari bahan perforated yaitu pelat baja berlubang yang juga tahan terhadap cuaca. Neumann menegaskan material tersebut akan bertahan hingga ratusan tahun.
Neomann juga menjelaskan, pemilihan warna gelap pada Istana Garuda bukan tanpa alasan. Ia menghindari warna-warna cerah seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah.
Banyak orang yang terbiasa melihat warna-warna cerah seperti emas. Tapi saya tidak mau menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda, kata Neoman.
Sementara itu, rangka interior Istana Garuda dibuat dengan sangat hati-hati dan indah dari baja yang diperoleh dari Krakatau Steel. Seluruh bingkai dibuat khusus, bukan produk siap pakai.
“Rangka di istana itu buatan kami, bukan beli di toko. Kami pakai baja dari Krakatau Steel, semua custom made,” ujarnya.
Nyoman memastikan seluruh material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal. Ia mengatakan, pengembangan IKN dilakukan secara hati-hati.
“Kami mematuhi peraturan TKDN dengan menggunakan produk lokal dalam pembangunan Istana Garuda. Ini bukan proyek sembarangan, semuanya dikerjakan dengan sangat hati-hati dan teliti,” kata Neomann.
Nyoman meyakini Istana Garuda IKN tidak hanya merupakan bangunan yang indah secara estetika, tetapi juga merupakan landmark nasional yang memiliki makna abadi dan mendalam.
Selain itu, ia mengungkapkan, pihaknya memilih Garuda sebagai bentuk konstruksi untuk merepresentasikannya agar tidak menimbulkan rasa iri dari berbagai kalangan di Indonesia. Desain Istana Garuda Ada sekitar 1.300 suku di Indonesia
Istana Garuda dibangun seperti burung garuda yang mengepakkan sayapnya. Istana Garuda yang digunakan sebagai kantor Presiden merupakan karya seniman Neoman Nuarta. Proses desain seluruh bangunan dilakukan dengan melibatkan 70 orang ahli disiplin ilmu.
Neoman Nuarta mengatakan, lebar sayap patung burung garuda raksasa ini dirancang memiliki panjang 177 meter, panjang sekitar 239 meter, dan tinggi 77 meter. Ada 465 balok yang masing-masing berisi 10 pisau garuda.
Sebanyak 4.650 bilah membentuk sarung garuda. Setiap bilahnya berbobot 0,3 ton. Berat total patung IKN Garuda adalah 1.398,3 ton atau setara dengan sekitar 233 ekor gajah semak afrika.
Bilah sarung Garuda dikirim dari bengkel Nyoman Nuarta di Bandung ke bengkelnya di Sepaku, Benajam Pasar utara. Sebanyak 242 perajin terlibat dalam pembuatan bilahnya.
Neoman Nuarta mengatakan, pisau Garuda terdiri dari bilah perunggu dan rangka bilah baja yang sudah berkarat dan berlubang. Ratusan perajin bekerja keras karena perunggu lebih kuat dari tembaga.
Dia mengatakan, pita perunggu yang menyusun kulit terluar gedung Kantor Kepresidenan akan mengalami patina akibat oksidasi logam. Dengan begitu, hasil akhir dari case garuda akan berwarna hijau toska. Ia juga mengatakan, warna permukaannya lambat laun berubah menjadi hijau akibat pelapukan dan sinar matahari saat berada di alam terbuka.
Tonton video “Istana Karuda dari sudut pandang seorang desainer” (fem/fem).