Jakarta –
Minggu ini, WhatsApp mencapai rekor baru dengan menjangkau 100 juta pengguna bulanan di AS, pasar yang sering didominasi oleh layanan perpesanan lain seperti SMS dan iMessage.
Peristiwa tersebut, yang diumumkan dalam postingan blog resmi, menandakan potensi pergeseran dalam pengiriman pesan di AS, di mana WhatsApp terus mendominasi meskipun iMessage dari Apple semakin populer.
Aplikasi perpesanan Meta sangat populer di Eropa karena kompatibilitas lintas platformnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Meta telah banyak berinvestasi dalam periklanan di AS, termasuk iklan terkenal di Times Square dan iklan TV yang menekankan privasi dan enkripsi terbaik.
Peristiwa besar 100 juta pengguna ini sangat mengejutkan mengingat persaingan iMessage yang telah menjadi layanan perpesanan bagi banyak pengguna iPhone karena integrasinya yang mulus dengan ekosistem Apple.
Namun, kemampuan WhatsApp untuk menyediakan pesan terpadu di seluruh perangkat diterima oleh sebagian besar penduduk AS, terutama di kota-kota besar seperti Los Angeles, New York, Miami, dan Seattle.
Acara WhatsApp hadir pada saat antarmuka perpesanan iPhone siap untuk beberapa perubahan. Apple akan memperkenalkan Rich Communication Services (RCS) di iOS 18 akhir tahun ini, sebuah langkah yang secara dramatis akan mengubah fungsionalitas pesan yang dikirim antara iPhone dan perangkat Android.
Seperti dilansir detiKINET dari MacRumors, RCS menawarkan fitur-fitur seperti berbagi media berkualitas tinggi, tanda terima bacaan, dan kode registrasi, yang dapat mengurangi kebutuhan aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp untuk aplikasi perpesanan modern. Namun perlu diperhatikan bahwa RCS tidak menyediakan enkripsi end-to-end seperti fitur utama WhatsApp. Tonton video “Aplikasi panggilan video baru WhatsApp mirip dengan Zoom” (jsn/rns)