Neon –
Pemain Como 1907 itu dituduh melontarkan komentar rasial terhadap striker Wolverhampton Wanderers Hwang Hee-chan. UEFA yang menerima laporan tersebut telah mengambil posisi ini.
UEFA menanggapi laporan yang disampaikan Wolves, setelah mereka menyebut Hwang Hee-chan menjadi korban rasisme yang dilakukan pemain Como pada laga pramusim. Badan sepak bola Eropa mengaku tidak bisa membantunya.
Menurut Sky Sports, UEFA mengaku belum bisa menyelidikinya karena insiden tersebut terjadi di luar kompetisi UEFA. Pertandingan pramusim klub dianggap non-regional.
“Perjuangan untuk mengakhiri rasisme, diskriminasi dan intoleransi dalam sepak bola adalah prioritas utama organisasi kami,” kata juru bicara UEFA.
“Perilaku berprasangka buruk tidak ditoleransi dalam kompetisi UEFA. Perilaku seperti itu akan termasuk dalam Pasal 14 Peraturan Disiplin UEFA.”
“Sementara UEFA melanjutkan perjuangannya untuk mengakhiri segala bentuk diskriminasi dalam sepak bola, badan disiplin organisasi tersebut hanya dapat mengambil tindakan terhadap insiden yang terjadi di kompetisi UEFA,” kata perwakilan UEFA.
Insiden itu terjadi pada laga pramusim Wolverhampton Wanderers melawan Como 1907. Hwang Hee-chan mendengar hinaan rasial dari pemain Como, yang menyebabkan keributan. Menurut laporan, pemain Como menyebut Hwang Hee-chan sebagai ‘Jackie Chan’.
Pemain Wolves Daniel Podens menjadi emosional dan memukul pemain Como yang katanya melontarkan pernyataan rasis. Podens mendapat kartu merah untuk tantangan tersebut.
Saat Wolverhampton Wanderers melaporkan masalah tersebut ke UEFA, Como 1907 mengeluarkan pernyataan. Oleh Mirvan Suvarso, perwakilan Grup Djarme selaku pemilik klub Como 1907 menegaskan, perkataan para pemain tidak berbau rasisme. Tonton video “Celtic didenda UEFA karena mengibarkan bendera Palestina” (yna/aff)