Florida –
Rodrigo de Pol menolak tuduhan rasisme setelah tim nasional Argentina bernyanyi di dalam bus. Ia pun menilai timnya tidak mempunyai niat seperti itu.
Albiceleste asal Argentina menimbulkan kontroversi usai menjuarai Copa America 2024 dengan menyanyikan lagu yang menghina Prancis saat siaran langsung Enso Fernandez.
Pemain Argentina mengejek timnas Prancis yang beranggotakan pemain asal Afrika dalam lagu tersebut. Lagu tersebut dituding sebagai bentuk rasisme dan mendapat banyak kritik.
Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) meminta FIFA menyelidiki slogan-slogan rasis timnas Argentina. Chelsea pun melakukan penyelidikan internal terhadap pemainnya, Enso Fernandez.
Di satu sisi, kubu Argentina menolak rasisme saat selebrasi kejuaraan. Alexis McAllister, yang bukan bagian dari kelompok bus Argentina, membela Enso Fernandez dengan mengatakan rekannya tidak memiliki niat rasis.
Rodrigo de Paul, yang berada di dalam bus ketika slogan-slogan rasis diteriakkan, juga membela diri. Gelandang Atletico Madrid itu mengatakan dia tidak berniat bersikap rasis dan mengecam pihak-pihak yang melecehkan Enzo Fernandez.
Menurut Mundo Deportivo, “niatnya tidak pernah melakukan diskriminasi. Kami tidak menganalisis lirik lagu-lagu ini. Kami memahami bahwa orang-orang yang pernah mengalami rasisme tidak menyukainya, tetapi semuanya ada tempatnya,” kata De Paul.
“Kalau salah satu rekan Enzo [Chelsea] marah, sebaiknya dia yang menelpon, bukan mengunggahnya ke media sosial. Saya kira ada unsur kedengkian atau menempatkan Enzo dalam situasi yang tidak ada hubungannya dengan dia. yish. Aneh sekali. , seperti menendang saat ada yang keluar,” ujarnya.
(kaya/uang)