Jakarta –
Banyak pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang ngeri mendengar penggerebekan barang impor. Karena situasi tersebut, banyak pedagang yang memutuskan menutup tokonya pada Kamis (18 Juli).
Salah satu pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang Blok B, Rizal membenarkan, kemarin banyak toko yang tutup setelah mendengar kabar penggerebekan tersebut. Ia sendiri tidak mengetahui dari mana kabar penggerebekan itu berasal.
“Menjelang salat Jumat banyak yang ngomong soal penggerebekan dan saya hanya dengar cerita (Apakah ada toko yang tutup karena kabar ini?) Kemarin banyak yang tutup,” kata Rizal kepada detikcom di lokasi kejadian. Jumat (19 Juli 2024).
Lanjutnya, “Hari ini seperti toko itu (menunjuk beberapa toko yang tutup), ada beberapa yang belum buka, tapi sebagian besar sudah buka kembali hari ini.”
Banyak pedagang yang memilih tutup karena takut timbul masalah, katanya. Pasalnya, dari mulut ke mulut banyak pedagang, beberapa pedagang dari mal lain ditangkap dan barangnya disita dalam penggerebekan tersebut.
Bahkan ia mengaku, berdasarkan informasi yang beredar, pedagang yang tertangkap dalam penggerebekan tersebut harus membayar denda. Menurut sebagian besar pedagang, mereka akan rugi jika terjadi penyitaan, dan banyak lagi yang meragukan apakah pihak berwenang dapat bertindak adil saat melakukan pemeriksaan.
“Pedagang kita banyak yang tidak tahu hukum dan banyak diantara mereka yang takut mendapat masalah sehingga berhenti karena kemarin kita dengar di Metro ada pedagang (Tanah Abang) yang digerebek dan barangnya disita dan saya disuruh. untuk membayar denda, tapi saya tidak tahu apa itu,” jelasnya.
“Ketika pedagang menghadapi masalah hukum, kesehatan mentalnya sudah terpengaruh. Banyak bos yang menyuruh bawahannya menutup tokonya lalu menutupnya. Rizal menambahkan.
Namun berbeda dengan kebanyakan toko yang memilih tutup, kemarin dia mengaku tetap berjualan karena tidak menjual barang impor. Dalam berbisnis, saya belum pernah melihat pimpinan atau pejabat organisasi mana pun menggeledah pasar, sehingga saya tidak bisa memastikan apakah laporan penggeledahan dan penyitaan barang impor kemarin itu benar atau tidak.
“Entahlah, pas saya bilang begitu, mereka bilang iya, tapi awalnya banyak yang takut, padahal kita hanya menjual barang yang kita beli di sini? ,’ tutupnya.
Secara terpisah, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang bertugas mengawasi satgas impor ilegal memastikan tidak akan ada penggerebekan di pusat perbelanjaan seperti yang diisukan. Apalagi jika penggerebekan dilakukan oleh gugus tugas yang baru dibentuk pemerintah.
Kepada wartawan di kantornya siang tadi, ia mengatakan: “Saya sudah konfirmasi melalui media sosial bahwa masalah perambahan mal meningkat dalam beberapa hari. Namun, satgas tersebut baru diluncurkan hari ini.”
Dia juga memastikan bahwa gugus tugas yang bertanggung jawab tidak menargetkan para pedagang ketika masalah ini berkembang. Namun berikut rincian lebih lanjut mengenai importir dan distributor impor ilegal:
Menurut Zulhas, meski ada penggerebekan mal, pedagang tidak perlu khawatir apakah itu benar atau salah. “Kalau benar kenapa panik? Kalau benar tetap berdagang,” tutupnya. (fdl/fdl)