Jakarta –

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku mendapat laporan dari Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hassan bahwa ada perusahaan besar yang rupanya mengutak-atik persetujuan impor (PI) pemerintah.

Perusahaan mengimpor barang melebihi kuota yang disetujui otoritas. Ia mengaku kecewa mendengarnya.

“Tadi saya dengar cerita dan dari Mendag (Mendag), saya dengar cerita, informasi, ada perusahaan besar yang mendapat persetujuan impor 1 juta, saya tidak tahu kalau unitnya 1 juta. potongan. atau ton.

Menurut Agus, perusahaan raksasa ini juga menggandeng perusahaan tekstil nasional untuk memerankan PI. Melihat banyaknya barang impor yang melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah, Agus mengaku kaget sekaligus kecewa dengan pihak perusahaan.

“Itu perusahaan besar, lho. Saya sangat-sangat terkejut dan sebenarnya kecewa dengan perusahaan itu. Itu besar. Ia juga seorang produser. Produksi,” jelasnya.

Namun Agus belum mau membeberkan identitas perusahaan tersebut. Namun, dia menjelaskan kasus ini merupakan contoh bagaimana mereka melakukan impor ilegal. Salah satu mode lain yang digunakan adalah HS Code Escape.

Politisi Partai Golkar ini menilai ada berbagai alasan pelaku usaha bermain-main dengan kode HS. Mulai dari menghindari bea masuk yang lebih tinggi, menghindari kewajiban Standar Nasional Indonesia (SNI), hingga menghindari kebijakan larangan terbatas (Lartas) dan kewajiban lain yang dikecualikan dari HS asli barang.

“Jadi ini praktik-praktik yang selama ini kita tidak tahu karena belum ada penegakan umum yang menanganinya, sehingga menjadi masalah klasik,” jelasnya.

Untuk itu, Agus menyambut baik pembentukan Satuan Tugas (Satgas) pengawasan terhadap barang-barang tertentu yang terkena Tata Niaga Impor yang dikenal dengan Satgas Impor Ilegal. Dalam Pokja, Agus menjelaskan Kementerian Perindustrian diberi posisi sebagai anggota steering group. Di sisi lain, agar upaya tersebut berhasil, Agus berpesan agar Satgas konsisten dan tegas dalam bidang penegakan hukum.

(hns/hns)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *