Jakarta –
Kecerdasan emosional (EQ) atau kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali, mengelola, dan mengantisipasi perasaan diri sendiri dan orang lain.
Kecerdasan emosional memainkan peran kunci dalam keberhasilan dalam berinteraksi.
Peneliti lulusan Harvard di bidang kecerdasan emosional dan pendiri Mind Brain Emotion, sebuah perusahaan pembuat permainan kartu, Dr. Jenny Woo mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang dilakukan orang dengan kecerdasan emosional tinggi ketika berbicara dengan orang lain 1. Ajukan pertanyaan yang membangkitkan perasaan mendalam
Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi memiliki kemampuan luar biasa untuk memasukkan pertanyaan ke dalam percakapan apa pun. Ini tentang membangunkan mereka dan menjaga minat mereka.
Seringkali, pertanyaan pembuka Anda berfokus pada pembelajaran tentang pengalaman, pemikiran, dan perasaan seseorang.
“Mereka memiliki cara yang berirama dalam mengajukan pertanyaan lanjutan tentang Anda selama interaksi. Kemampuan mereka untuk menunjukkan kesadaran sosial dan empati, ciri-ciri kecerdasan emosional, memungkinkan mereka tampil tulus, bukan mengganggu,” kata CNBC Make. apa yang kamu lakukan
“Terhubung pada tingkat intelektual dan emosional. Mereka dapat bertanya tentang minat Anda, tempat-tempat bahagia dan titik-titik kesulitan. Minat yang tulus ini menumbuhkan keinginan mereka untuk membantu dan orang lain untuk mengakuinya,” lanjutnya.
Hasilnya adalah setiap orang meninggalkan interaksi dengan perasaan dilihat, didengar, dan dihargai.2. Ini mencerminkan nada dan bahasa tubuh seseorang
“Ketika orang asing tiba-tiba merasa akrab dan cocok dengan Anda, mungkin itu karena mereka meniru Anda. Itu adalah praktik meniru secara halus perilaku, pola bicara, dan bahasa tubuh orang lain,” kata Jenny.
Orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sangat pandai membaca isyarat-isyarat sosial. Mereka juga bisa meniru lawan bicaranya untuk mempererat hubungan.
Mereka sangat memperhatikan nada, ritme dan pilihan kata, dan mencerminkan hal ini dalam tanggapan mereka.
“Jika Anda berbicara perlahan atau antusias, mereka dapat menyesuaikan waktunya agar sesuai dengan emosi Anda. Begitu pula jika Anda membungkuk atau memberi isyarat, mereka juga dapat melakukan hal yang sama,” lanjutnya.
Meniru bukan berarti meniru atau memanipulasi. Sebaliknya, ini tentang menyelaraskan gaya komunikasi orang lain untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan rasa hormat.
Perilaku ini merupakan manifestasi eksternal dari keinginan internal untuk berempati dan terhubung pada tingkat yang lebih dalam.3. Bagikan kesalahan dan kegagalan pribadi
Orang dengan kecerdasan emosional tinggi secara terbuka menceritakan pengalaman kegagalannya. Mereka tidak takut untuk mengungkapkan ketakutan dan kegagalan mereka. Mereka melihat kerentanan sebagai kekuatan dan sarana untuk membangun hubungan yang lebih dalam.
Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi juga memahami bahwa kesalahan mereka tidak menentukan kesalahan mereka dan bukanlah tugas mereka untuk menyenangkan semua orang. Orang dengan EQ tinggi memiliki keamanan emosional dan keberanian untuk tidak menyukai.
“Mereka juga mempunyai kemampuan luar biasa untuk mengubah hal-hal negatif menjadi produktivitas. Mereka mengamati bagaimana orang lain bereaksi terhadap kemunduran mereka dan menggunakan informasi ini untuk menyaring pendukung dari mereka yang menentang,” kata Jenny.
“Mereka mengerjakan apa yang bisa mereka pelajari dari kegagalan mereka. Itu adalah tanda manajemen diri dan ketahanan, dua karakteristik utama kecerdasan emosional,” lanjutnya.
Dengan berbagi pengalaman positif dan negatif, orang-orang dengan kecerdasan emosional mendorong orang-orang di sekitarnya untuk berbagi, belajar, dan tumbuh bersama. Saksikan video “Penggunaan Batu Kecubung untuk Tanaman Hias-Pestisida Alami” (suc/kna)