Batavia –
Insentif mobil hybrid di Indonesia diperkirakan akan mendapat pukulan besar tidak hanya dari merek Jepang tetapi juga dari merek China. Sebab kebijakan ini merupakan salah satu langkah pasti untuk meningkatkan penjualan produk hybrid di sektor tersebut.
Great Wall Motor (GWM) adalah salah satu merek Tiongkok yang menunggu persetujuan inisiatif kendaraan hibrida. Selain itu, mobil pertama di segmen tersebut akan dirakit mulai bulan depan.
“Alangkah baiknya jika bisa menggunakan insentif hybrid, tapi sesuai rencana bisnis, kami menunggu dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk konsolidasi. Mengingat aturannya, tidak sulit kalau kami sudah punya CKD.” Hari Arfianto adalah Direktur Pemasaran di GWM Indonesia yang berlokasi di Senayan, Batavia Pusat.
Hari membenarkan, pihaknya saat ini tidak sedang mengejar insentif untuk kendaraan hybrid, melainkan menunggu. Menurut dia, hal ini karena peraturan terkait sepertinya belum sepenuhnya diterapkan.
Hari berkata: “Ya, kamu bisa pergi (memesan) setelah siap.” Itu masih di urutan pertama.
Sementara di sisi lain, merek China Chery sedang menunggu insentif mobil hybrid dari pemerintah. Selain bagus dari segi penjualan, kebijakan ini diharapkan bisa membawa manfaat lebih bagi konsumen.
“Tentunya kita juga sedang mencari insentif dari pemerintah. Jadi manfaatnya besar bagi konsumen. Ada insentif untuk kendaraan listrik, jadi manfaatnya besar juga bagi konsumen, bahkan plug-in hybrid.” Ungkap Ilham Pratama, Kepala Pemasaran , Penjualan Chery Indonesia.
Sebelumnya merek Jepang seperti Toyota dan Suzuki sudah menyatakan keinginannya mengeluarkan insentif untuk kendaraan hybrid. Keduanya percaya bahwa pasar mengatur dan menguntungkan konsumen.
Sebagai referensi, PKB dan BBNKB kendaraan hybrid kini sama dengan kendaraan pembakaran dalam, yaitu 12,5% dan 1,75%, sehingga bertambah 14,25%. Sedangkan sesuai PP 74 tahun 2021, tarif PPnBM mencapai 6%.
Sedangkan PPnBM, PKB, dan BBNKB diberikan kompensasi sebesar 0% untuk kendaraan berbasis listrik. Selain itu, kendaraan tersebut akan mendapat potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10-1% dari yang ada saat ini sebesar 11%.
Pada Mei lalu, Presiden Joko Widodo memberikan update terkini mengenai insentif mobil hybrid di Indonesia. Menurut dia, konsultasi dengan berbagai kementerian telah dilakukan untuk melaksanakan rencana tersebut.
Pada Mei 2024, Jokowi mengatakan “(Insentif mobil hybrid) masih dibicarakan dengan Menteri Perekonomian dan Menteri Perindustrian.” Video “Review Chery Tiggo 9 PHEV: Menciptakan SUV Mewah Lainnya untuk Minder!” Tonton videonya. (Sfn/lth)