Jakarta –

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan Indonesia punya modal besar untuk menempati 4 posisi ekonomi teratas dunia di masa depan. Namun potensi tersebut saat ini belum cukup dioptimalkan.

Tito mengatakan, Indonesia telah memenuhi tiga syarat untuk menguasai pasar dunia, antara lain memiliki angkatan kerja yang besar, sumber daya alam (SDA) yang melimpah, dan lahan yang luas. Namun saat ini posisi Indonesia lebih rendah dibandingkan Singapura. Faktanya, Singapura tidak memiliki 3 syarat tersebut.

“Singapura tidak akan pernah menjadi pemain ekonomi dominan karena angkatan kerjanya sedikit, kurang dari 5 juta orang, seperti Kabupaten Bogor. Jadi negara ini kecil, lebih besar dari Batam dan Kepri, apalagi Singapura tidak punya sumber daya alam. sumber daya,” kata Tito, dalam paparannya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Apkasi XVI Tahun 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (07/10/2024).

Tito pun menceritakan pengalamannya berkomunikasi dengan teman kuliahnya di Singapura. Saat itu temannya bilang Indonesia punya segalanya, tapi masyarakatnya tidak. Berbeda dengan Singapura yang tidak punya apa-apa, namun rakyatnya tercukupi semua kebutuhannya.

“Teman saya yang orang Singapura bilang, ‘Pak Tito, negara bapak punya segalanya, tapi kamu tidak punya. Singapura, kami tidak punya, tapi kami (warga negara bapak) punya segalanya,'” kata Tito.

Maksud dari perkataan tersebut adalah Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah, namun krisis masih terjadi dimana-mana. Namun Singapura sendiri yang sebenarnya tidak memiliki sumber daya alam mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

“Yang mau saya sampaikan, Indonesia itu besar, berasnya banyak, kita tidak punya (Singapura). Tapi di sana (Indonesia) ada krisis beras, kita tidak punya di sini. Minyaknya tidak setetes pun, gas botolnya pun tidak, Indonesia berlimpah, minyak dan gas, apalagi biofuel, bahkan listrik,” ujarnya.

Tito mengatakan, percakapan tersebut membuatnya merasa ‘membosankan’ atau ditampar. Oleh karena itu, kata dia, Indonesia harus memanfaatkan waktu 20 tahun ke depan hingga tahun 2045 dengan baik untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Ia meyakini perekonomian merupakan ‘senjata’ utama untuk menduduki posisi dominan di dunia dan didorong oleh produksi. Menurutnya, siapa pun yang mampu menghasilkan produksi besar-besaran hingga membanjiri pasar dunia, maka negara itulah yang akan mencapai puncak. Dalam hal ini, Indonesia memenuhi 3 syarat utama.

“Kalau kita lihat, tidak lebih dari 15 negara yang memiliki kemampuan produksi massal, angkatan kerja besar, kekayaan melimpah, dan wilayah luas,” kata Tito.

“Saya yakin Indonesia akan menjadi negara dominan karena memenuhi ketiga syarat tersebut,” tutupnya.

Saksikan DetikSore secara langsung:

Saksikan juga video ‘Jokowi: Semua Negara Terdampak Gelombang Panas, Produksi Beras Berkurang’:

(shc/rd)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *