Jakarta –

Read More : Putri Anne Adik Raja Charles III Masuk RS gegara Gegar Otak, Ini Awal Mulanya

Banyak postingan di media sosial dari seseorang yang mengaku diberi salah satu obat demam alih-alih transfusi darah. Rumah sakit tempat mereka dirawat dikabarkan kehabisan obat perangsang darah.

“Rumah sakit kehabisan penambah darah jadi B*** digantikan pihak rumah sakit. Bagaimana ya? B********* sudah sebulan meninggal,” ujar pria yang berbincang itu. detikcom pada Kamis (7/11 .2024).

Ahli jantung Dr Vito A. Damai, SPJP(K) menanggapi wabah virus tersebut dengan mengatakan bahwa stok obat pengencer darah telah habis di banyak tempat beberapa waktu lalu, sehingga ditawarkan obat lain dengan komposisi serupa sebagai alternatif. Pasalnya banyak yang belum mengetahui bahwa obat demam biasa juga mengandung asam asetilsalisilat.

Asam asetilsalisilat menghambat fungsi trombosit, sel darah yang terlibat dalam pembekuan darah. Obat ini mencegah penggumpalan darah di jantung dan otak dengan mengurangi kemampuan trombosit untuk membentuk bekuan darah.

“Mungkin banyak yang belum mengetahui kalau asam asetilsalisilat merupakan obat yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri, demam, dan peradangan,” kata dr Vito kepada Diticcom, Kamis (11/7/2024).

Selain itu, obat ini juga memiliki sifat antiplatelet, artinya mencegah pembekuan darah atau istilah awamnya mengencerkan darah, lanjutnya.

Profesor Zuliles Ikawati, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada, juga mengatakan, jika pasien diberikan antibiotik dibandingkan obat pengencer darah, tidak akan ada masalah karena keduanya memiliki bahan yang sama.

“Jadi dari segi farmakologi, kalau tidak punya aspirin atau yang lain tidak masalah, gunakan obat ini,” kata Profesor Zuli. Saksikan video “Tindakan heroik perawat dalam melindungi anak-anak saat gempa Taiwan mengguncang” (sao/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *