Jakarta-
Read More : Siapa Pemilik Ramayana? Ini Dia Sosoknya
Partai Buruh di Inggris telah memenangkan pemilu dan akan memimpin pemerintahan berikutnya. Perekonomian Inggris yang dilanda banyak permasalahan diperkirakan akan pulih berkat pergantian kepemimpinan.
CNN, mengutip Sabtu (7/6/2024), Partai Buruh telah mengakhiri 14 tahun kekuasaan Konservatif. Pada pemerintahan terakhir, Partai Konservatif mengadopsi sejumlah kebijakan yang mengejutkan, mulai dari penghematan, Brexit, hingga pemotongan pajak yang parah.
Pendapatan Inggris juga stagnan, standar hidup masyarakat menurun dan arus investasi menyusut. Kini, di bawah Keir Starmer sebagai Perdana Menteri, masyarakat mengharapkan perubahan.
Starmer adalah mantan jaksa agung yang masuk Parlemen pada tahun 2015. Ia dikukuhkan sebagai Perdana Menteri pada Jumat lalu, menggantikan Rishi Sunak, yang mengundurkan diri setelah kekalahan Partai Konservatif.
“Perubahan dimulai sekarang,” kata Starmer dalam pidato kemenangannya.
Namun antusiasme Partai Buruh bisa segera berubah menjadi ketakutan dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Pemerintahan Starmer menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari kegagalan pemerintah daerah, infrastruktur yang hancur, krisis perumahan, meningkatnya jumlah tunawisma, dan kesulitan dalam Layanan Kesehatan Nasional (NHS).
Dari populasi sekitar 42,4 juta orang (berusia 16 hingga 64 tahun), lebih dari 2,8 juta orang menganggur karena penyakit kronis. Sekitar 6,7 juta orang di Inggris, Skotlandia dan Wales menerima Kredit Universal, yang membantu mereka memenuhi biaya hidup.
Tidak heran masyarakat Inggris menginginkan perubahan. Namun kemampuan pemerintah baru untuk mengatasi masalah-masalah ini akan sangat dibatasi oleh beban utang yang jauh lebih besar dibandingkan ukuran perekonomian, yang berarti bahwa kenaikan pajak atau pemotongan belanja pemerintah tidak dapat dihindari.
Di sisi lain, perekonomian Inggris hampir tidak tumbuh tahun lalu dan pendapatannya kurang optimal. Dibandingkan dengan inflasi, upah hanya meningkat sedikit sejak tahun 2010, yang berarti kondisi masyarakat tidak membaik secara signifikan. (yang/rd)