Berlin –

Italia tersingkir dari Euro 2024 setelah kalah 0:2 dari Swiss di babak 16 besar. Pelatih Luciano Spalletti mengaku dia kehabisan waktu untuk membangun skuad yang layak tampil di turnamen tersebut.

Sebagai juara bertahan, Italia nampaknya kesulitan di babak penyisihan grup. Setelah mengalahkan Albania 2-1 dan kalah 0-1 dari Spanyol, hanya dengan kemenangan 1-1 atas Kroasia berkat gol di menit-menit akhir dari Mattia Dzakani tim berhasil mengamankan tempat di babak 16 besar.

Penampilan kurang meyakinkan itu terulang kembali di Berlin pada Sabtu (29/6). Jelang ke “Stadion Olimpiade”, tempat mereka menjuarai Piala Dunia 2006, Italia tak kuasa mengulangi kisah manis itu. Mereka tak berdaya menghadapi permainan agresif Swiss.

Dua gol Remo Freuler pada menit ke-37 dan Ruben Vargas pada menit pertama babak kedua memastikan kemenangan tim Azuri. Untuk pertama kalinya sejak 2004, mereka gagal mencapai babak delapan besar.

Spalletti mengaku bertanggung jawab atas kekalahan ini. Namun, ia merasa waktu persiapan Italia terbatas. Ia baru diangkat pada 18 Agustus 2023, di tengah seleksi Euro 2024. Sebelum berangkat ke Jerman, ia memimpin Italia hanya dalam 10 pertandingan.

“Saya tidak punya banyak waktu untuk mengenal para pemain, karena jika melihat para pelatih yang mengikuti turnamen, hampir semuanya memiliki sekitar 20 pertandingan untuk melakukan berbagai eksperimen. Beberapa pertandingan lagi akan membantu,” kata Spalletti kepada Sky Sport Italia.

“Jika Anda melihat jadwal pertandingan, Anda akan melihat ada perbedaan besar antara apa yang harus saya persiapkan dan apa yang dilakukan pelatih lain. Namun pada akhirnya, itu tetap menjadi tanggung jawab saya,” jelas Spalletti.

Tim asal Italia itu datang dengan kualitas yang kurang meyakinkan dibandingkan tiga tahun lalu. Hanya sembilan pemain yang memiliki 30 pertandingan atau lebih. (adp/mrp)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *