Jakarta –

Tren kasus aneurisma serebral semakin banyak muncul pada usia muda. Dari yang semula dilaporkan 40 tahun, cukup banyak pasien berusia di bawah 30 tahun yang kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON).

Aneurisma otak adalah tonjolan berbentuk balon yang terbentuk di pembuluh darah di otak. Sekilas, proyeksi ini terlihat seperti buah beri yang tergantung di batang otak.

Dalam beberapa kasus, benjolan bisa bocor atau pecah sehingga menyebabkan pendarahan di otak atau stroke hemoragik.

Dr. Muhammad Qusdiansah, SpBS, mengingatkan gejala yang seringkali tidak disadari oleh pasien, padahal bisa berakibat fatal. Penderita aneurisma serebral biasanya tidak mengeluhkan apa pun pada awal penyakitnya.

“Mayoritas penderita aneurisma otak biasanya tidak merasakan apa-apa, salah satu gejala aneurisma otak yang paling umum adalah sakit kepala, namun tidak khas, bisa juga terjadi pada penyakit lain,” jelasnya saat bertemu dengan detikc pada Sabtu (29 Mei 2024) .

Meski gejalanya, kata dia, cukup khas adalah tertutupnya salah satu kelopak mata, namun bisa muncul di kiri atau kanan.

“Salah satu kelopak mata tertutup dan tidak bisa dibuka, sehingga sebagian besar pasien tidak mengetahui bahwa ini adalah tanda bahaya, padahal ini merupakan tanda peringatan akan pecah dalam waktu dekat,” ujarnya.

Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya aneurisma serebral, yaitu kebiasaan atau gaya hidup yang tidak sehat, sehingga menimbulkan riwayat penyakit lain seperti hipertensi sehingga menimbulkan komplikasi.

Kedua, faktor genetik juga berperan. Data menunjukkan kasus aneurisma otak lebih sering dilaporkan terjadi pada orang Asia.

Belum ada data pasti berapa banyak kasus aneurisma otak yang terjadi setiap tahunnya. RS PON yang merupakan pusat pelayanan kesehatan untuk penanganan gangguan saraf dan kecelakaan serebrovaskular menangani kurang lebih seribu kasus dan 100 pasien setiap tahunnya.

Masyarakat diimbau mewaspadai risiko tersebut, juga membatasi asupan makanan hipertensi, terutama yang tinggi lemak, gula, dan garam, serta rutin berolahraga tiga kali seminggu.

Tonton video Mitos atau Fakta: Minum Kopi Bikin Anak Pendek:

(naf/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *