Jakarta –
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa angkat bicara soal data gaji masyarakat Indonesia. Menurut Suharso, 40 juta masyarakat Indonesia memiliki gaji Rp 5 juta ke bawah dan memiliki keluarga besar.
Ia mengatakan, masih terdapat disparitas pendapatan nasional bruto (PNB) yang cukup besar dan masih jauh dari target. Pada tahun 2025, Indonesia menargetkan peningkatan pendapatan hingga 5.500 USD per tahun, namun saat ini angka tersebut masih di bawah angka tersebut.
“Pekerja ada 40 juta, 40% pekerja terbawah hanya bergaji Rp 5 juta. Dan ada banyak keluarga. Bisa dibagi untuk 5 orang, sekitar Rp 1 juta per bulan,” kata Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/6/2024) saat acara penyerahan data Regsosek untuk kerjasama penggunaan sistem.
Menurutnya, kelompok ini cukup rentan dan harus ditanggulangi melalui penyaluran bantuan sosial di masyarakat. Namun, kata dia, data penerimaan kesejahteraan nasional masih tercampur sehingga menyulitkan pemerintah mendeteksi kelompok tersebut.
“Kotak ini adalah tujuan belanja sosial kita, tujuan subsidi kita. Pertanyaannya, sesuai namanya, dimanakah mereka? Siapa mereka? Oleh karena itu diperlukan regsosesk (Pendaftaran Sosial Ekonomi). Kita ingin tahu apakah naik sedikit seperti pa, naik lagi. Jadi semua intervensi kebijakan pemerintah di masyarakat sudah tepat, jelasnya.
Di sisi lain, penduduk Indonesia sebenarnya berjumlah 10 juta orang dengan pendapatan di atas 23 juta. Suharso mengatakan jumlah anggota keluarga mereka relatif sedikit dibandingkan kelompok sebelumnya yang berjumlah 40 juta jiwa.
“Untuk kelompok 10%, ada 10 juta orang dengan pendapatan di atas Rp 23 juta dan keluarganya lebih kecil. Oleh karena itu, mereka lebih kaya, jumlah anggota keluarga mungkin kurang dari 3 orang.”
Sebelumnya, Suharso menyarankan agar tujuan pembangunan ke depan tidak lagi memperhitungkan pertumbuhan ekonomi dan PDB per kapita, melainkan menggunakan rasio Gini. Hal ini untuk melihat berapa persentase masyarakat yang membutuhkan intervensi.
Tonton juga videonya: 15 spesialisasi yang dengan cepat mendapatkan pekerjaan di sekolah kejuruan
(ily/rd)