Jakarta –
Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Manco Marves) Luhut Binsar Panjaitan memetik pelajaran penting dari konser Coldplay, Taylor Swift, dan MotoGP. Perizinan kini menjadi lebih mudah.
Indonesia kalah telak di dua ajang tersebut. Taylor Swift sukses menggelar konser The Eras Tour di Singapura selama enam hari. Sebanyak 300.000 tiket terjual selama enam hari. Singapura menjadi satu-satunya negara ASEAN yang dikunjungi Swift.
Sebelumnya, Indonesia juga sempat digoda Singapura di konser Coldplay. Indonesia kalah telak 1–6, Indonesia hanya mendapat satu hari konser Coldplay di tahun 2023, sedangkan Singapura mendapat enam hari.
Jokowi mengatakan Indonesia merasakan dampak dari konser tersebut, yakni mengalirnya uang keluar dari Indonesia akibat konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura.
Jokowi mengatakan, terjadi aliran modal karena separuh penonton Taylor Swift di Singapura berasal dari Indonesia. Ia mencontohkan data Spotify yang mengungkapkan 2,2 juta masyarakat Indonesia mendengarkan lagu-lagu pelantun Blank Space tersebut.
“Apa jadinya kalau kita streaming nonton di Singapura? Yang namanya capital flow, aliran uang dari Indonesia yang masuk ke sana, kita rugi,” kata Jokowi saat peluncuran digitalisasi layanan perizinan acara di Tribrata Darmwangsa. , Jakarta Selatan, Senin (24/6)
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemanperkraft) menyebutkan diperkirakan 20% atau 30% dari total penonton konser Taylor Swift di Singapura berasal dari Indonesia. Kontribusi penonton Indonesia pada setiap konser diperkirakan mencapai USD 93 juta (Rp 1,4 triliun). Kontribusi ini belum termasuk kamar hotel, pembelian merchandise, transportasi dalam kota dan makan.
Sejumlah persoalan yang dinilai pasca kekalahan dari Singapura adalah perizinan, venue, broker, dan transportasi umum.
Jokowi juga mengakui rumitnya proses birokrasi perizinan acara, termasuk konser musik, di Indonesia. Jokowi mengatakan Indonesia masih menganut sistem perizinan yang rumit. Di sisi lain, penyelenggara acara di Indonesia kerap mengajukan izin secara tiba-tiba.
Saya bertanya kepada penyelenggara karena urusan perizinan kita berbelit-belit, kata Jokowi.
Izin yang terlalu panjang ini juga terjadi pada Pertemuan Balap Motor Dunia MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Itu (MotoGP Mandalika) dampaknya luar biasa, dampak ekonominya Rp 4,3 triliun. Bisa menyerap 8.000 tenaga kerja, UMKM yang terlibat sekitar 1.000. Tapi ketika saya tanya, izinnya bagaimana? 13 izin yang perlu diurus,” kata Jokowi.
Senada, Luhut juga menyoroti persoalan perizinan event internasional termasuk konser musik. Ia menyadari konser internasional merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.
“Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia sebagai destinasi utama di Asia Tenggara adalah dengan memperbanyak event internasional seperti mengadakan konser artis-artis papan atas dunia,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Manco Marves) . Luhut Binsar Panjaitan @luhut.panjaitan, dalam unggahan Instagramnya pada Rabu (26/6).
Diakui Luhut, salah satu kendala menggelar ajang internasional adalah perizinan yang rumit. Kini Luhut sudah memberikan solusinya. Ia mengatakan, perizinan acara dan konser bisa dilakukan secara online.
Dengan penerbitan online, akan lebih mudah mendapatkan izin untuk menyelenggarakan acara musik atau sejenisnya di tingkat internasional. Ia yakin cara ini juga akan meningkatkan daya saing sektor pariwisata Indonesia agar lebih kompetitif dibandingkan negara tetangga.
“Kita sama-sama ingat bagaimana bulan Maret lalu, Singapura bisa mengatur jadwal tur konser artis dunia Taylor Swift selama 6 hari. Mereka mendapat kesempatan ini karena banyak hal; kecepatan pelayanan, kemudahan penerbitan izin” dan dukungan pemerintah,” Luhut dikatakan. .
Luhut menjelaskan, penerapan perizinan online akan memangkas banyak tahapan perizinan. Misalnya pengisian data pada 33 field dari 63 field dan hanya dua dokumen dari sembilan dokumen.
Digitalisasi ini juga menjanjikan kepastian bahwa izin acara akan dikeluarkan 14 hari sebelum hari acara nasional dan 21 hari sebelum hari acara internasional. Hal ini juga akan memberikan standarisasi dalam pengurusan biaya izin yang seringkali berbeda-beda, ujarnya. .
“Saya berharap dengan digitalisasi kemudahan perizinan acara, kita akan semakin banyak menyelenggarakan acara yang menarik kunjungan wisatawan dan mendorong keterlibatan banyak UMKM kreatif tanah air,” ujarnya.
Saksikan video “Tentang Jokowi Sebagai Pemimpin Luhut: Mau Mendengarkan dan Berani Tanggung Jawab” (wanita/wanita)