Jakarta –
Suzuki menarik diri dari persaingan ketat di segmen LCGC Indonesia. Akankah Suzuki kembali menghidupkan kembali segmen mobil terjangkau?
Suzuki telah menghentikan produksi Karimun Wagon R mulai tahun 2021. Langkah ini sekaligus menjadi pertanda Suzuki mundur dari peta persaingan pasar mobil LCGC (Low Cost Green Car) di Indonesia. Langkah yang diambil Suzuki ini terkait dengan pendekatan perusahaan untuk mulai memproduksi kendaraan listrik ramah lingkungan.
Dengan hilangnya Karimun Wagon R, segmen LCGC kini memiliki Honda Brio Satya, Toyota Agya, Toyota Calya, Daihatsu Ayla, dan Daihatsu Sigra. Lantas apakah ada rencana Suzuki menghidupkan kembali segmen LCGC?
“Kami belum bisa berkomentar banyak mengenai pasar LCGC. Namun jika dilihat dari lini produk yang ada saat ini, S-Presso masih bisa mengambil sudut pandang tersebut,” kata Sales Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Harold Donnell, saat dihubungi. dia bertemu. . di kawasan Jakarta Selatan pada Rabu (26/6/2024).
Ya, setelah Karimun Wagon R untuk pasar Indonesia berhenti diproduksi dan mundur dari LCGC, Suzuki menyiapkan pelurunya berupa S-Presso. Bagi Suzuki, S-Presso bisa menggantikan Karimun Wagon R untuk bersaing dengan rivalnya. Menurut Suzuki, pasar LCGC masih memiliki pasar tersendiri yang sangat menarik.
S-Presso merupakan city car yang sepenuhnya diimpor dari Bollywood. Meski dipesan sebagai CBU, S-Presso dibanderol dengan mesin di segmen LCGC. S-Presso saat ini ditawarkan dalam dua versi dengan harga Rp 169,1 juta dan Rp 179,1 juta.
Sebagai perbandingan, Daihatsu Ayla yang saat ini ditawarkan mulai Rp 136-191 jutaan, kemudian Daihatsu Sigra dijual Rp 139-182 jutaan. Lalu Toyota Agya termurah dibanderol Rp 170,9 juta hingga termahal Rp 194,4 juta.
Masih dalam keluarga Toyota, Calya dibanderol mulai Rp 167,3 juta hingga Rp 190 jutaan. Terakhir ada Honda Brio Satya yang dibanderol antara Rp 167,9 juta hingga Rp 198,3 juta. Simak Video “Suzuki Jimny Color 5 Family Friendly Harga Mulai Rp 520 Jutaan” (Dry/Din)