Manggarai Barat
Ternyata Pulau Komodo itu nyata, bukan sekedar cerita pengantar tidur. Hal ini saya buktikan saat mengunjungi pulau tersebut pada akhir Mei lalu.
Bahkan sebelum kita mencapai Pulau Komodo, negara yang benar-benar berbeda sudah ada di depan mata kita. Ratusan perahu pinisi, speedboat, dan perahu seperti yang saya temukan di pelabuhan Angke Jakarta ada di Labuan Bajo. Kapal-kapal tersebut tampak seperti unit patroli maritim dengan latar belakang bukit-bukit raksasa yang muncul dari air.
“Kalau ‘gerbangnya’ seperti ini, pasti indah sekali habitat komodo dan komodo,” pikirku dalam hati.
Dan tentunya setelah naik perahu dan sampai di Pulau Komodo, liburan kali ini bisa dibilang menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan dalam hidup saya.
Terletak di Nusa Tenggara Timur dan merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo menawarkan keindahan alam yang luar biasa, mulai dari perbukitan hijau hingga pantai berpasir putih.
Salah satu momen yang paling saya nantikan adalah melihat komodo secara langsung. Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mencapai pulau ini dengan menggunakan speedboat dari Pulau Padar. Sesampainya di Pulau Komodo, saya dan rombongan langsung disambut oleh penjaga atau penjaga pulau.
Mereka juga menjelaskan beberapa petunjuk tentang apa yang boleh dan tidak bisa Anda lakukan saat berada di sana. Perjalanan yang saya lakukan adalah perjalanan singkat sejauh 2 kilometer yang memakan waktu sekitar 40 menit. Pilihan jarak ini merupakan yang terpendek di antara rute yang ditawarkan.
Pemandu mengatakan, wisatawan domestik sebagian besar lebih menyukai jalur pendek dan wisatawan asing lebih memilih jalur panjang.
Sejak kami memasuki pulau ini, cuaca sangat panas dan membuat kami berkeringat. Namun saya dan rombongan tidak putus asa untuk mengenal komodo dari dekat. Melihat tubuhnya yang besar dan gerakannya yang lambat namun hati-hati merupakan pengalaman yang mendebarkan dan menginspirasi.
Disana para penjaga banyak memberikan informasi tentang tingkah laku dan kebiasaan komodo yang semakin membuat saya terpesona. Melihat komodo bergerak bebas di habitat aslinya merupakan sesuatu yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Taman Nasional Komodo merupakan habitat Komodo, serta beberapa jenis hewan lainnya seperti rusa timor, babi hutan dan beberapa jenis burung. Keanekaragaman fauna tersebut menambah daya tarik Pulau Komodo sebagai destinasi wisata alam yang kaya akan keindahan dan keunikan.
Ibel, teman seperjalanan saya dari Jakarta, sangat terkesan dengan perjalanan singkat ini. Ibel sama bahagianya denganku. Selesailah misi kami melihat komodo di habitat aslinya.
Ditambah lagi kita langsung turun ke darat, kita trekking. Kemarin kita trekking dengan rute yang lebih pendek, tapi asyik karena saat masuk hutan tidak panas. keren banget di sana. Banyak pohon rindang,” kata Ibel.
“Setelah berjalan selama 20 menit, saya seperti melihat komodo, tapi bukan hanya komodo, saya juga melihat babi hutan. ke Pulau Padar harus menaiki tangga”, imbuhnya.
Dari pengalaman trekking Pulau Komodo, kami menemukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat datang ke sini. Berwisata ke Pulau Komodo memerlukan kebugaran jasmani yang baik, apalagi jika ingin melakukan hiking untuk melihat komodo.
Demi keselamatan Anda selama berada di taman nasional, ingatlah selalu untuk mengikuti peraturan dan instruksi penjaga hutan. Anda juga sebaiknya membawa perlengkapan yang sesuai seperti tabir surya, topi, kacamata hitam, dan sepatu yang nyaman.
Keindahan alam yang memukau serta kesempatan melihat komodo di habitat aslinya menjadikan pulau ini destinasi wisata yang wajib dikunjungi setidaknya sekali dalam hidup Anda! Saksikan video “Sandiaga Uno Ceritakan Taman Nasional Komodo Ditinggal Pemerintah” (suc/fem)