London –
Mauricio Pochettino mengucapkan selamat tinggal kepada Chelsea. Menurut laporan, belum ada kesepakatan antara juru taktik dan petinggi klub mengenai susunan skuad.
Chelsea minggu ini mengakhiri kemitraannya dengan Mauricio Pochettino setelah berakhirnya musim Liga Premier 2023/24. Pochettino sebenarnya masih memiliki sisa satu musim dalam kontraknya, namun kedua kubu sudah resmi berpisah.
Mauricio Pochettino baru akan mengambil alih jabatan pelatih kepala Chelsea pada musim panas 2023. Dia membawa The Blues finis di peringkat keenam Liga Premier dan satu tempat di final Piala Liga.
Di akhir musim, Pochettino melatih The Blues yang kuat, hanya kalah satu kali dari 15 pertandingan Premier League. Cole Palmer dkk yang tertahan di peringkat sepuluh akhirnya terus naik peringkat dan lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
Menurut kesimpulan media asal Inggris DetikSport, Mauricio Pochettino awalnya memiliki hubungan baik dengan pemilik Chelsea Todd Bailey. Namun, para petinggi klub punya pendapat berbeda.
Perbedaan pendapat tersebut terkait komposisi tim dan jual beli transfer pemain. Maklum, Pochettino berharap bisa mempertahankan 80% pemain di skuad saat ini.
“Musim depan, kami akan mempertahankan 80-85% pemain di lineup saat ini. Yang ideal adalah stabilitas, yang merupakan hal terpenting,” kata “Mirror”.
“Para pemain akan lebih baik musim depan. Ini akan menjadi pengalaman berharga karena mereka menjalani musim yang sulit,” tutupnya.
Diketahui, Mauricio Pochettino telah meminta pihak klub untuk memperpanjang kontrak beberapa pemain termasuk Connor Gallagher. Para pemain dikabarkan meminta kenaikan gaji, namun tim enggan memberikannya.
Kontrak Gallagher akan habis pada musim panas 2025. Chelsea bahkan “mengancam” akan menjual sang pemain jika tak menandatangani kontrak baru.
Pochettino diketahui ingin mempertahankan beberapa pemainnya seperti Chalobah dan Cucurella. Sementara itu, direktur olahraga Chelsea Laurence Stewart ingin menjual beberapa pemain, termasuk keduanya, tanpa persetujuan Pochettino.
Alhasil, Mauricio Pochettino tak punya “kekuatan” untuk menjaga kelangsungan hidup timnya. Sehingga, pada akhirnya Chelsea dan Pochettino memilih berpisah. (Afu/Lin)