Athena –
Read More : India Pakai Kecanggihan AI di Ritual Mandi Terbesar Kumbh Mela
Yunani telah menutup sejumlah tempat wisata dan sekolah di Athena. Penyebabnya adalah gelombang panas.
Pada Kamis (13/6/2024), Express UK melaporkan suhu melonjak hingga 43 derajat Celcius di banyak wilayah Mediterania. Menurut ahli meteorologi, tingginya suhu tersebut disebabkan oleh angin selatan yang membawa udara hangat dan debu dari Afrika Utara.
Akibatnya, Acropolis yang paling banyak dikunjungi di Yunani terpaksa ditutup pada hari Rabu mulai pukul 09:00 hingga 14:00 karena panas yang mengancam jiwa. Faktanya, 4 juta wisatawan datang ke sini tahun lalu.
Dokter Palang Merah membagikan botol air kepada wisatawan, serta ke sekolah dasar dan taman kanak-kanak di wilayah selatan negara itu. Tempat-tempat wisata dan sekolah akan ditutup hingga Jumat, saat cuaca diperkirakan lebih sejuk.
Walikota Athena mengumumkan bahwa tujuh AC telah dibuka untuk penggunaan umum, sementara pengumpulan sampah dihentikan.
Drone yang dilengkapi kamera termal juga telah dikerahkan di Athena untuk mengoordinasikan langkah-langkah kesehatan masyarakat.
Selain itu, di Athena pada hari Rabu, petugas pemadam kebakaran memadamkan api di sebuah pabrik memasak di kota utara Kefisia.
14 mobil pemadam kebakaran dan 42 petugas pemadam kebakaran terlibat dalam insiden tersebut, dan warga sekitar diimbau untuk tinggal di rumah sebagai tindakan pencegahan.
Yunani belum pernah mengalami gelombang panas sebelumnya. Setelah kebakaran hutan bulan lalu di pulau Rhodes, Yunani mengalami kebakaran terburuk dalam 23 tahun di Taman Nasional Dadia di Euro pada Agustus lalu.
Yunani juga mengalami musim dingin terhangat yang pernah tercatat, sehingga memperburuk kondisi yang menyebabkan kebakaran tahun ini. Tonton video “BRIN melihat Indonesia relatif aman dari panas” (bnl/fem)