Sevilla –
Xavi Hernandez dilepas tak lama setelah Barcelona memutuskan bertahan. Pelatih Sevilla Quique Sanchez Flores mengatakan masalah Barca ada pada Real.
Kisah masa depan Xavi muncul bersamaan dengan musim tanpa Blaugrana pada 2023/24. Awalnya, pelatih berusia 44 tahun itu menyatakan ingin hengkang di akhir musim, lalu berubah pikiran dan mengumumkan akan bertahan.
Namun komentar Xavi soal masalah keuangan Barcelona membuat presiden klub Juan Laporta marah. Dengan begitu, Xavi dipecat jelang laga terakhir Barca menjamu Sevilla pada pertengahan pekan lalu.
Xavi meninggalkan Barca setelah tiga setengah tahun membela Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol. Pada laga terakhir Xavi, Barca menang 2-1 saat menjamu Sevilla tadi malam (26/5). Usai laga, Sanchez Flores menganalisis, bukan Xavi yang menjadi penyebab masalah Barcelona, melainkan manajemen Madrid.
“Menurutku dia adalah pria yang jujur, dia mengatakan apa yang dia pikirkan dan rasakan. Dia tidak menyembunyikan apa pun. Aku mengaguminya sebagai seorang aktor dan aku mengatakan kepadanya kebenaran tentang apa yang aku rasakan, bahwa dia mempunyai masalah yang sulit. Ini saatnya untuk perubahan, dan betapa pentingnya dia, saya ingin mempercayainya.”
“Saya sangat yakin dia membawa Barcelona juara musim lalu. Barcelona punya masalah besar, dan itu bukan Xavi, ini Real. Saya mengatakan hal ini kepada Xavi, sebagai seseorang yang dia temui di jalan. Kami memberitahunya. Dia tenang. ,’ tambah Sanchez Florez.
Barcelona asuhan Xavi finis di puncak La Liga musim ini. Los Cules mengumpulkan 85 poin dari 38 pertandingan, tertinggal 10 poin dari sang juara Real Madrid. Barca pun kalah dari musuh terbesarnya di kompetisi Eropa; Los Blancos berhasil mencapai final Liga Champions, di mana Robert Lewandowski dkk tersingkir di babak 16 besar. Saksikan “Xavi: suatu kehormatan bisa melatih Barcelona, klub dalam hidup saya” (rin/aff)