Jakarta –

Salah satu game terpopuler di Android dan iOS bernama Monopoly Go rupanya menghabiskan banyak uang untuk iklan. Studio di balik game ini, Scopely, menghabiskan dana sekitar 500 juta USD atau sekitar Rp 7,8 triliun.

Jumlah tersebut diketahui melebihi modal pengembangan beberapa game eksklusif PlayStation, antara lain The Last of Us II, Horizon Forbidden West, dan Spider-Man 2. Biaya produksi ketiga judul tersebut sekira US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun. Jumlahnya mencapai 300 juta dolar atau sekitar 4,7 triliun rubel.

Namun sejak diluncurkan pada 11 April 2023, Monopoly Go telah menghasilkan lebih dari USD 2 miliar atau sekitar Rp 31,5 triliun. Game ini sukses menyita perhatian para pemainnya dan telah diunduh sebanyak 100 juta kali, seperti dilansir detikINET Kotaku, Rabu (27/3/2024).

Bahkan menurut Scopely, dalam tiga bulan pertama peluncurannya, mereka mampu meraup pendapatan 1 miliar atau sekitar Rp 15,7 triliun. Tapi ya, sekali lagi, pencapaian besar ini tidak mudah dan tidak murah.

Seperti disebutkan sebelumnya, mereka merugi hampir Rp7,8 miliar untuk mendapatkan pemain potensial. Yang lebih mengejutkan lagi, jumlah yang dikeluarkan tersebut belum termasuk biaya pengembangan Monopoly Go.

Asal tahu saja, game ini memakan banyak tenaga dan waktu. Ternyata pembuatan Monopoly Go membutuhkan waktu tujuh tahun. Sayangnya, tidak jelas berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk pengembangannya.

Peluang ini dapat menjadi pengingat bahwa produksi game seluler tidaklah mudah dan tidak murah. Alasannya adalah meskipun banyak penerbit video game yang mencoba melakukan transisi dari konsol ke seluler, namun hal tersebut jarang terjadi.

Bagaimanapun, dibutuhkan banyak upaya agar game yang dikembangkan bisa mendapatkan loyalitas para pemainnya. Sehingga permainan ini diyakini mampu membuat kembali orang-orang yang memainkannya setiap hari. Tonton video “Terus Putar” (hps/fyk)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *