Jakarta –

Read More : Isu BPA dalam Air Galon Terbantahkan, Ini Temuan Terkini

Dalam cerita klasik seperti Cinderella, wanita selalu digambarkan sebagai pernikahan dengan pria dengan status sosial yang lebih tinggi. Sekarang tren mulai berubah. Semakin banyak wanita yang berhasil membangun revisionhip dengan orang -orang dengan pendidikan rendah atau lebih sedikit pendapatan.

Fenomena ini disebut kedatangan, bertentangan dengan Superman (kelas pernikahan wanita). Tren ini menjadi semakin jelas di negara -negara Barat karena banyak wanita yang menerima pendidikan tinggi dan longgar secara ekonomi.

“Jumlah wanita yang berpendidikan sekarang jauh melampaui orang,” kata Nadia Steber, seorang sosiolog di University of Vienna.

Penelitian Pusat Penelitian Pew mencatat bahwa pada tahun 2022, sekitar 24% wanita di Amerika Serikat menikahi seorang pria berpendidikan rendah, naik dari 19% pada tahun 1972.

Di masa lalu, orang dianggap lebih sukses daripada pasangan mereka. Saat ini, banyak wanita tidak hanya mencari por finansial emosional yang setara.

“Wanita sekarang lebih suka mendukung hubungan dan saling menghormati,” kata Michelle berakhir, yang berkencan dengan ingite.

Namun, tidak semua negara memiliki perubahan serupa. Di India, Cina, Iran dan Jepang, norma -norma tradisional masih kuat. Misalnya, di Cina, wanita pendidikan tinggi yang belum menikah dijuluki “sumur shenged”, juga dikenal sebagai “wanita sisa”.

Terlepas dari peningkatan petualangan, hubungan seperti itu tidak selalu mudah. “Jika pasangan mereka lebih sukses, orang akan merasa terancam,” kata Stiber.

Langkah selanjutnya: tidak sesederhana dongeng

(NAF / UP)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *