Jakarta –
Read More : Kemenkes Sanksi Berat 39 Pelaku Bullying! Ini Jenis Perundungan Terbanyak di PPDS
Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 dilaporkan semakin meningkat di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI menyebut varian JN.1 mendominasi sebagian besar kasus
Terkait situasi COVID-19 di Indonesia hingga minggu ke-18 tahun 2024, kasus terkonfirmasi meningkat sebesar 11,76% pada minggu ke-18 tahun 2024 dibandingkan minggu sebelumnya, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril. pada Senin (27.5/2024).
Meski terjadi peningkatan kasus COVID-19, Sjahril mencatat bahwa hal tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan rawat inap atau kematian.
Berdasarkan Laporan Mingguan Nasional COVID-19 Kementerian Kesehatan RI periode 12-18 Mei 2024, terdapat 19 kasus terkonfirmasi, 44 kasus di ICU, dan 153 kasus dalam perawatan isolasi. Tren positivity rate mingguannya adalah 0,65 persen dan tidak ada kematian. Tren mingguan orang yang dites mencapai 2.474 orang.
“Kami akan terus memantau melalui ruang isolasi dan/atau ICU serta laporan keterisian tempat tidur (BOR) harian/mingguan,” imbuhnya.
Pavitra Roychukhuri, peneliti di Divisi Vaksin dan Penyakit Menular di Pusat Kanker Fred Hutchinson dan peneliti di Universitas Washington di Seattle, menambahkan bahwa beberapa perubahan pada gejala COVID-19 mungkin terjadi seiring berjalannya waktu. virusnya berlipat ganda. mutasi dan perkembangan.
“Gejala bisa berbeda untuk setiap orang. Tapi saya tidak tahu adanya perubahan besar pada gejala JN.1,” kata Pavitra kepada Everyday Health.
Gejala varian umum COVID-19 JN.1 meliputi: hidung tersumbat atau berair Sakit tenggorokan Kelelahan Sakit kepala Batuk Sakit otot atau badan Demam atau menggigil Mual atau muntah Diare Sesak napas atau kesulitan bernapas
Varian baru COVID-19 tentu saja dapat menyebabkan perubahan gejala. Misalnya, sebelum munculnya omicron, hilangnya penciuman dan rasa dianggap sebagai cara yang dapat diandalkan untuk mendeteksi infeksi virus corona. Gejala-gejala tersebut tampaknya sudah mereda sekarang. Tonton video “Tentang opsi JN.1 yang kini ada di RI” (kna/kna)