Jakarta – 2024. Oktober Populasi Jepang menurun menjadi 120,3 juta.
Jepang adalah salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia yang menyebabkan berbagai masalah masyarakat dan dunia bisnis, termasuk penurunan persalinan dan berkurangnya jumlah orang.
Ini adalah resesi terbesar sejak pemerintah telah mulai mengumpulkan data dibandingkan dengan tahun 1960 -an, kata kementerian hombing negara itu.
Jika kedua penduduk menurun, 550.000 menurun sebesar 123,8 juta. Hanya dua provinsi – Tokyo dan Zeali yang mengalami populasi.
Pada saat yang sama, 45 perusahaan lainnya mencatat penurunan di provinsi Akita di provinsi utara Pulau Honshu di seluruh pulau. Orang biasa Jepang mencapai titik tertinggi pada tahun 2008. Dan sejak itu terus menurun karena penurunan kelahiran.
Pada konferensi pers Menteri Menteri Jehout Yang Haya Jang Haya, pemerintah berusaha membantu orang tua muda yang memiliki hambatan ekonomi untuk anak -anak.
Dia juga menambahkan bahwa pemerintah mendorong kenaikan upah untuk generasi muda dan memberikan bantuan kepada anak -anak dan pernikahan yang terorganisir dengan baik.
“Kami memahami bahwa angka kelahiran berlangsung karena banyak yang ingin membesarkan anak -anak mereka,” kata Humanh.
“Kami akan mendorong langkah terperinci untuk menciptakan masyarakat yang orang yang ingin memiliki anak dapat memiliki anak dan membesarkannya dengan tenang,” tambah Hindah.
Meskipun Jepang telah pindah ke orang asing sebagai sumber pekerjaan, pemerintah mengikuti kebijakan imigrasi yang ketat, memungkinkan pekerja asing untuk sementara waktu.
Pada tahun 2023 Perdana Menteri mengatakan pemerintah akan sekitar 3,5 triliun yen atau sekitar 413 miliar RP setiap tahun untuk membantu penitipan anak dan mendukung orang tua.
Lihat video “Orang -orang dalam pernikahan, orang Jepang telah berpengalaman selama 15 tahun berturut -turut” (SC / KNA)