Jakarta –
Pengadilan di Seoul telah menolak permintaan dokter dan mahasiswa kedokteran untuk menghentikan rencana pemerintah menambah kuota sekolah kedokteran. Putusan pengadilan ini ditandatangani pada 16 Mei 2024.
Mengutip pernyataan CNA, pengadilan memutuskan bahwa mereka bukan pihak yang terkena dampak langsung dari masalah tersebut dan menolak permohonan tersebut.
Pengadilan mengakui bahwa mahasiswa kedokteran, tidak seperti dokter praktik atau profesor, memenuhi syarat untuk mengajukan klaim tersebut, namun pengadilan mengatakan bahwa peningkatan kuota sekolah kedokteran diperlukan dan merupakan dasar penting bagi reformasi layanan medis lokal.
Lee Byung-cheol, pengacara yang mewakili para dokter dan mahasiswa, mengatakan kliennya segera mengajukan banding ke Mahkamah Agung.
“Kami berharap Mahkamah Agung akan mengeluarkan keputusan sebelum akhir bulan ini sebelum universitas menyelesaikan rencana mereka untuk tahun 2025,” kata pengacara Lee kepada AFP.
“Masalah ini belum selesai,” tegasnya.
Ribuan praktisi medis memprotes rencana pelatihan pemerintah untuk dokter pada tanggal 20 Februari, menyebabkan kekacauan di rumah sakit dan memaksa mereka membatalkan perawatan utama, termasuk kemoterapi. Karena kekurangan tenaga kesehatan dan populasi yang menua dengan cepat, pemerintah berupaya melatih ratusan dokter setiap tahunnya.
Hal ini menimbulkan reaksi keras dari para dokter junior dan mahasiswa yang mencoba menghalangi perubahan tersebut. Dokter junior menolak untuk kembali ke rumah sakit meskipun Kementerian Kesehatan bulan lalu menawarkan untuk mengurangi reformasi pelatihan medis yang direncanakan pada tahun ajaran 2025.
Namun para dokter yang terkena dampak menolak tawaran tersebut dan menuntut pemerintah membatalkan semua dokter yang dianggap diperlukan.
“Pengadilan sama sekali tidak mendengarkan dokter kami,” kata Joo Soo-ho, presiden Asosiasi Medis Korea, sekelompok dokter terkemuka di Korea Selatan.
“Jika peningkatan jumlah sekolah kedokteran menandai awal dari perubahan buruk yang kami peringatkan, maka ini akan menjadi perubahan yang tidak dapat diubah,” katanya kepada AFP.
BACA JUGA: “Pemukulan besar-besaran terhadap ribuan dokter di Korea Selatan membuat pasien khawatir” VIDEO (kna/kna)