Jakarta –

Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Rumah Sakit. Program ini diharapkan dapat memfasilitasi pendidikan dokter spesialis dan mengatasi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.

Jika sebelumnya hanya dokter spesialis yang dihasilkan dari 24 fakultas kedokteran di Indonesia, saat ini 420 rumah sakit pendidikan di Indonesia juga bisa ikut serta dalam produksi dokter spesialis.

Untuk menjaga standar pendidikan di seluruh Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Dewan Akreditasi Pendidikan Kedokteran Khusus (ACGME) dan ACGME Internasional. Organisasi internasional ini akan membantu memandu standar pendidikan kedokteran spesialis di Indonesia.

“ACGME mengawasi standar pendidikan kedokteran khusus untuk rumah sakit pendidikan di Amerika Serikat. Banyak di antaranya yang telah diakui kualitasnya di seluruh dunia,” kata Menteri Kesehatan Budi.

“Kami telah bergabung untuk membantu menyelaraskan standar pendidikan GME (pendidikan kedokteran khusus) Indonesia dengan lembaga-lembaga terkemuka ini. Kami mengandalkan keahlian mereka untuk memandu standar pendidikan kami,” tambahnya.

Pada peresmian rumah sakit berbasis PPDS beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi menyampaikan masih kekurangan kurang lebih 30 ribu dokter spesialis di seluruh Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia saat ini hanya menghasilkan 2.700 dokter setiap tahunnya.

Situasi ini berarti Indonesia memerlukan waktu sekitar 10 tahun untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis.

Jadi lebih dari 10 tahun (untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis) dan itu terus terjadi setiap tahunnya. Dibandingkan Inggris yang jumlah penduduknya 50 juta jiwa, penduduk Indonesia menghasilkan hampir seperenam dokter spesialis, lebih dari 12 ribu per tahun. setahun, hampir lima kali lipat produksi di Indonesia,” ujarnya

“Kami melihat sistemnya berbeda, bahkan itulah sebabnya kami memasukkan pendidikan rumah sakit dan universitas dalam kebijakan ini karena ini adalah cara standar di seluruh dunia,” tegas Menteri Kesehatan Budi dalam pertemuan tersebut. Presentasi rumah sakit. Berdasarkan RSAB Harapan Kita, Senin (6/5/2024). Saksikan Video “Momen Presiden Jokowi Luncurkan PPDS Berbasis Rumah Sakit” (avk/up)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *