Domarta-
Rangga Moel dan Dicky Prasetya mengenang perjalanan pertama mereka di industri musik dengan Smash.
Mereka mulai muncul di sekolah seni (seni pertunjukan), dan mereka hanya ingin menguji keterampilan mereka dan mengujinya dalam periode pelatihan. Namun, mereka secara tak terduga dibayar untuk tampilan ini.
“Jadi, lebih sedikit sekolah memiliki pensi, yang sebenarnya keren dan terpisah untuk menguji seperti bagian dari pelatihan, tetapi jelas dibayar pada saat itu, terpecah pada saat itu, dan kemudian, itu dibagi menjadi 50.000 rps.”- Rangga Moel mengatakan ketika dia bertemu di Studio TV Trans, Tenden, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).
Gaji awal adalah pengingat sisa kerendahan hati, tidak peduli seberapa jauh mereka memasuki dunia hiburan.
“Tapi pesan pada saat itu adalah, ketika Anda terkenal dan besar, Anda mulai dengan nomor ini, Anda tahu diri Anda, dan itu tidak bagus” – saya sedang mempersiapkan ranggga moel.
Keberhasilan Smash sangat langsung. Namun demikian, mereka juga mengalami hambatan di awal perjalanan mereka.
Setelah berbulan -bulan pelatihan dan pindah ke Jakarta, mereka berharap untuk tampil di televisi segera. Sayangnya, bagaimanapun, rencana itu tidak berkembang secara efisien karena jadwal ditunda beberapa kali.
“Virus, ya, kami harus berlatih selama beberapa bulan. Kami tinggal di Jacquart dan berharap untuk mencapai TV segera, tetapi kami harus menggantinya dengan artis lain beberapa kali. Kami menjawab,” kata Dickie Smash.
Tapi nasib dikatakan berbeda. Pada akhirnya, mereka memiliki kesempatan untuk membuat penampilan pertama mereka dalam program musik yang disiarkan dari Bandung. Siapa yang mengira momen ini adalah inti dari ledakan popularitas mereka.
“Di Bandung, ia pertama kali muncul dalam program musik TV di mana ia meledak di sana, tetapi proses pertempuran mungkin pendek. Dia memiliki empat jawaban dan meledak dengan cepat,” jelas Rangga Moel.
Smash (7 pria sebagai tujuh pahlawan) pertama kali diciptakan pada 2010 dan dengan cepat menarik banyak perhatian sebagai tim anak laki-laki yang mempopulerkan gaya K-pop di Indonesia.
Tapi perjalanan mereka tidak selalu mulus. Pada 2013, Morgan Oy memutuskan untuk meninggalkan kelompok itu untuk berkonsentrasi pada karir aktingnya.
Kemudian, pada tahun 2019, Rangga Moel juga memutuskan untuk meninggalkan Smash untuk melanjutkan karir solonya di dunia mode dan hiburan.
Dengan dua anggota staf penting yang berangkat, Smash memiliki kekosongan sebelum akhirnya kembali dengan formasi baru. Lihat film “Video: Rangga Moel Story Hobby Doll Collection” (AHS/WES)