Jakarta –
Tindakan ilegal telah dilakukan untuk menangkap penumpang yang hendak pulang untuk Idul Fitri. Pelaku meminta tiket yang bisa ditemukan melalui media sosial (medsos).
Adita Irawati, Juru Bicara Menteri Perhubungan (Menhub), mengatakan memang benar penyerangan terus terjadi, namun di sisi lain permintaan masyarakat terus mengalir.
Permintaan ini ‘ditangkap’ pelaku kejahatan imigrasi ilegal melalui tawaran di media sosial.
Memang benar ada penyerangan, tapi aksi ini juga istimewa, ini informasi dari polisi, promosi berkumpulnya orang-orang di web, lalu cara mendapatkan tiket melalui iklan di web view, kata Adita. Ditemui di Kantor Perhubungan Jakarta Pusat pada Jumat (19/4/2024).
Selain itu, hingga saat ini mobil ilegal tersebut beroperasi sebagai mobil miliknya sendiri. Meski terjadi serangan, masih ada orang yang melarikan diri. Oleh karena itu, pemantauan ditingkatkan.
“Masyarakat jangan memilih jalan-jalan ilegal. Mobil warna hitam itu digunakan masyarakat dan bukan untuk pertandingan jarak dekat, itu ilegal. Hati-hati masyarakat, bijak memilih transportasi, sehingga perlu kontribusi semua orang,” kata Adita.
Meski demikian, pemerintah bertekad memberantas imigrasi ilegal secara tuntas. Disusul kecelakaan pada 8 April yang berdampak pada lalu lintas gelap di Tol Jakarta-Sikampek (Japek) sepanjang 58 km. Hal ini juga telah disetujui oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Ada beberapa kecelakaan. Kita juga bisa menguranginya, tapi faktanya banyak yang melanggar hukum di sana, kata Budi Karya pada acara penutupan Pos Angkutan Lebaran 2024 di tempat yang sama.
“Selanjutnya kita harus menertibkan, tidak hanya saat lebaran saja, tapi dari sini kita akan menindak kendaraan ilegal dan lebih banyak lagi penggunaannya,” ujarnya.
Kepala Satuan Kendaraan Polisi Irjen Pol Aan Sukanan mengatakan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap kendaraan ilegal. Menurutnya, penggunaan transportasi informal akan menjadi perhatian Korlantas pada tahun 2025.
“Penggunaan transportasi tidak resmi akan menjadi perhatian Menteri kami (Budi Karya) di tahun mendatang, karena situasi ini keselamatan masyarakat tidak terjamin terutama pada jam kerja pengemudi,” kata Ahn.
(sst/hns)