Bandung –

Read More : Duh! Wisatawan Membeludak, Warlok pun Sulit Beraktivitas

Jalan ABC di Bandung rupanya punya sejarah unik, tak hanya dari bangunannya yang bergaya kolonial. Jalan ini mewakili kota yang berkembang dengan beragam etnis di rumahnya.

DetikTravel memberikan jejak kuno kota Bandung bersama grup pemandu Bandung Good Guide. Rifqi Ropiqi, pemandu wisata, menceritakan beberapa cerita tentang jalanan yang akan dijelajahi seperti Jalan ABC, Jalan Alkateri dan jalanan sekitarnya.

Usai berjalan-jalan lebih dari dua jam di kawasan bersejarah di Bandung, Kang Iki sapaan akrabnya menjelaskan aktivitas terkini dan asal usul nama Jalan ABC.

Pada kondisi bahu jalan ABC, jalan tersebut banyak dipenuhi polisi dan pedagang elektronik yang mulai pulih. Namun, nama jalan ini tidak dibentuk sebagai adaptasi dari pertempuran terkenal tersebut. Ternyata ABC merupakan singkatan dari tiga etnis yang tinggal di sana. Yakni Arab (A), Bumiputra (B) dan China (C). Kini di sepanjang Jalan ABC dekat dengan tempat-tempat berjualan kaca, jam tangan, karpet, kain, dan kuliner.

Ya, dahulu kala orang Arab, Bumiputera (lokal) dan Tionghoa tinggal di sekitar Jl ABC. Jauh sebelum kemerdekaan, ada tiga orang pedagang di Jalan ABC yang sangat kaya dan terkenal yaitu Alkateri, Aljabri dan Aljuhri.

Dari ketiganya, Alkateri adalah yang terkaya. Saking populernya, jalan tempat ia berbisnis lebih dikenal dengan nama Jalan Alkateri.

Dulunya ada juga Gang Aljabri dan Gang Aljuhri, namun kini yang tersisa hanyalah gang bernama Aljabri. Gang tersebut dulunya merupakan pusat kios-kios yang menjual opium.

Pada masa itu, para pangeran, bangsawan, dan rakyat jelata Belanda sah menerima bunga poppy tinggi yang dijadikan candu. Itu juga merupakan candu termewah untuk menjamu tamu pada saat itu. Ketika diisap, opium akan menghasilkan efek seperti obat-obatan.

Oleh karena itu, banyak bangsawan dan pekerja yang melekatkan diri, hingga tahun 1970-an lokalisasi ini masih ada. Akhirnya kios-kios tersebut ditutup dan Presiden Soeharto melarang penggunaan opium. Kini Gang Aljabri dikenal sebagai gang tengah yang menjual berbagai barang antik.

“Iya, nama Alkateri adalah tipe keluarga yang patut dipakai. Konon ada empat pemilik yang memiliki lahan luas di sekitar kawasan ini,” kata Kang Iki, saat ditemui di kawasan Jalan ABC, Sabtu, (11/5). / 2024).

Kang Iki juga mengatakan, masih ada keluarga Alkateri yang masih tinggal di Bandung, tepatnya di sekitar Jalan Talaga Bodas. Hingga tahun 1980-an, banyak keluarga Arab yang tinggal di kawasan ini, namun seiring berjalannya waktu orang-orang Arab pun meninggalkan kawasan ini.

Orang Arab dalam konteks ini bukanlah orang yang berasal dari Arab Saudi namun dahulu istilah Arab adalah untuk orang yang berasal dari Timur Tengah. Menurut penulis sejarah Bandung, Sudarsono Katam, orang-orang Arab berkumpul di kawasan ini.

Orang-orang Arab ini dapat dikenali dari apa yang mereka kenakan dan apa yang mereka kenakan. Kang memberi tahu Iki apa yang ditulis Katam untuk Sudarson.

“Menurutnya, orang Arab, Pakistan, dan India bisa dibedakan dari pakaiannya. Orang India bisa dilihat dari pakaiannya karena berbeda, tapi bagi orang Arab dan Pakistan, karena sama-sama beragama Islam, mereka berpenampilan sama tetapi pekerjaannya berbeda, kata Kang.

“Kalau ketemu orang Arab (Pakistan), mereka cenderung menjual perhiasan, dan kebanyakan dari mereka menjadi ahli nujum atau peramal. Orang Arab cenderung menjual pakaian bagus dan parfum,” ujarnya.

Menurut Jalan Alkateri, tidak semua pedagang adalah keturunan Arab, sedangkan pedagangnya adalah keturunan Tionghoa. Selain itu jika diperhatikan dengan seksama deretan toko di sini terdapat gang-gang di antara deretan toko tersebut.

Kang Iki menjelaskan, fungsi ini tidak hanya untuk berjalan kaki, tapi juga untuk perjalanan darurat.

“Toko-toko di sini terbagi satu gang, toko kelima ada gangnya. Gang ini untuk keadaan darurat kalau ada kebakaran misalnya,” ujarnya.

Dengan menyusuri jalanan Kota Bandung, Anda juga bisa menikmati struktur kota dari dekat. Acara ini juga merupakan kesempatan untuk melihat bagaimana tempat berdirinya mengalami perkembangan sejarah, menjadi alternatif atraksi wisata untuk mempelajari sejarah kota tersebut.

Bandung Good Guide juga memiliki rute perjalanan yang menarik untuk diikuti, seperti The ABC Story, Cikapundung Moodcoaster, Bragawalk, Everald Pandu, dan masih banyak lagi. Tentu saja wisata jalan kaki ini berbeda dengan wisata kota karena sarat dengan informasi sejarah yang menarik.

Saksikan video “Liburan Seru, Jelajahi Taman Wisata dengan Wisata Alam Bandung” (wanita/wanita)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *