Jakarta –
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengungkapkan perkembangan tersebut pada 20 Juni, lebih dari tiga pekan setelah runtuhnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2.
Hadi mengatakan, pascaserangan ransomware PDNS 2, pemerintah akan terus berupaya memulihkan pelayanan publik kepada instansi, kementerian, dan pemerintah daerah yang terdampak.
Ia juga menginformasikan, jumlah layanan utilitas yang diumumkan pulih bertambah menjadi 86 layanan dari 16 tenant PDNS 2 Surabaya.
Seperti diberitakan, Minggu (14/7/2024), Hadi melalui keterangan tertulis mengatakan, “Pada 12 Juli pukul 17.30 WIB, 86 layanan dari 16 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah disiarkan langsung.
Hadi mengatakan, proses pemulihan layanan publik dilakukan oleh tim yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo), Badan Jaringan dan Sandi Negara (BSSN), Telekomunikasi dan Partisipasi Aktif. Dari semua penyewa.
Menurut Menko Polhukam, beberapa pelayanan publik yang dipulihkan tidak hanya berupa perizinan saja, namun juga berupa layanan informasi dalam bentuk layanan online.
Di antaranya beasiswa yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, kata Hadi.
Hadi menambahkan, tim saat ini berupaya memulihkan layanan publik secepatnya, dengan tetap fokus pada upaya preventif. Proses pemulihan layanan dibagi menjadi tiga fase berdasarkan teknik pemrosesan data.
“Kami membaginya menjadi tiga wilayah. Data yang terdampak kejadian di PDNS 2 masuk zona merah dan ditetapkan “karantina”. Selanjutnya, kami akan memindahkannya ke Zona Biru dan melakukan penguatan keamanan dan pemindaian kerentanan sebelum diluncurkan, atau layanan data publik diunggah ke pusat data lain di Zona Hijau, siap untuk digunakan kembali.”
Menurut Menko Hadi, setiap tahapan restorasi dilakukan dengan cermat dan cermat. Langkah ini diambil untuk meminimalisir kerentanan serangan siber yang dapat menembus dan berdampak pada layanan publik.
“Pemerintah memperkuat parameter keamanan infrastrukturnya sekaligus membersihkan data dari data yang tersimpan dari malware atau dugaan virus,” tutupnya. Tonton video “Pakar web menganalisis nasib data setelah terkena PDNS Ransomware” (agt/fay)