Jakarta –

Kanker merupakan salah satu penyakit yang ditakuti banyak orang. Pasalnya, penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia.

Itu sebabnya banyak orang lebih memilih untuk mencegah risiko kanker sejak dini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan yang dapat membantu mengurangi risiko kanker.

Pola makan bervariasi yang kaya akan makanan utuh dapat membantu mengurangi risiko kanker dan memperlambat perkembangan kanker. Diet ini dapat mencakup ikan berlemak, sayuran, rempah-rempah dan buah-buahan seperti buah beri.

Menurut Healthline, makanan berikut ini dapat membantu mengurangi risiko kanker 1. Brokoli

Brokoli mengandung sulforaphane, senyawa dalam sayuran cruciferous yang berpotensi memiliki sifat anti kanker yang kuat.

Sebuah penelitian pada tahun 2010 menunjukkan bahwa sulforaphane dapat menurunkan jumlah dan jumlah sel kanker payudara hingga 75 persen.

Sebuah penelitian pada hewan tahun 2004 juga menemukan bahwa sulforaphane dapat membunuh sel kanker prostat dan mengurangi ukuran tumor lebih dari 50 persen.

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa mengonsumsi sayuran brokoli dalam jumlah besar dikaitkan dengan rendahnya risiko kanker kolorektal. wortel

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi wortel dikaitkan dengan penurunan risiko kanker tertentu.

Misalnya saja, studi analitik tahun 2015 menemukan bahwa wortel dapat menurunkan risiko kanker perut sebesar 26 persen.

Tinjauan penelitian lain juga menemukan bahwa konsumsi wortel yang tinggi mengurangi risiko kanker prostat sebesar 18%. kacang

Kacang kaya akan serat, yang telah terbukti secara ilmiah dapat melindungi terhadap risiko kanker kolorektal.

Sebuah studi tahun 2006 terhadap 1.905 orang dengan riwayat tumor kolorektal menemukan bahwa peserta yang makan lebih banyak kacang kering yang dimasak memiliki risiko kambuhnya tumor yang lebih rendah.

Sementara itu, penelitian pada hewan yang dilakukan pada tahun 2002 menemukan bahwa mengonsumsi kacang hitam dan kacang navy pada tikus dapat menghambat pertumbuhan sel kanker usus besar hingga 75 persen. buah beri

Buah beri, seperti blackberry, raspberry, dan stroberi, kaya akan antosianin. Antosianin merupakan pigmen tumbuhan dengan sifat antioksidan yang kuat.

Antosianin juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker tertentu. Sebuah penelitian kecil melaporkan bahwa ekstrak blueberry dapat menghambat pertumbuhan sel kanker sebesar 7%.

Studi lain juga menunjukkan bahwa bubuk raspberry hitam dapat membantu mengurangi kadar penanda tertentu pada penderita kanker mulut. Kayu manis

Kayu manis dikenal karena manfaat kesehatannya, termasuk kemampuannya menurunkan gula darah dan mengurangi peradangan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu mencegah penyebaran sel kanker. Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa ekstrak kayu manis dapat memperlambat penyebaran dan membunuh sel kanker.

Penelitian lain juga melaporkan bahwa minyak atsiri kayu manis dapat menghambat pertumbuhan sel kanker kepala dan leher serta mengurangi ukuran tumor secara signifikan. gila

Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang-kacangan dikaitkan dengan penurunan risiko jenis kanker tertentu.

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak kacang dikaitkan dengan risiko kematian akibat kanker yang lebih rendah.

Sementara itu, tinjauan penelitian yang melibatkan 30.708 peserta selama 30 tahun menemukan bahwa konsumsi kacang-kacangan secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal, pankreas, dan endometrium. bawang putih

Bawang putih mengandung senyawa aktif yang disebut allicin. Penelitian tabung reaksi menunjukkan bahwa allicin dapat membunuh sel kanker.

Beberapa penelitian juga menemukan hubungan antara asupan bawang putih dan risiko jenis kanker tertentu. Sebuah studi tahun 2011 yang melibatkan 543.220 partisipan menunjukkan bahwa partisipan yang lebih banyak mengonsumsi sayuran allium, seperti bawang putih, bawang merah, dan daun bawang, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker perut dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi sayuran tersebut.

Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2002 menemukan bahwa konsumsi bawang putih yang tinggi dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat. Tonton video “Video Maaf atau Benar: Bawang Putih Dapat Mengobati Infeksi Telinga” (ath/kna)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *