Jakarta –
Gregoria Mariska Tunjung, peraih medali perunggu bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 berasal dari Kabupaten Wonogiri. Berikut tujuh fakta Wonogiri.
Gregoria bahkan menjadi penyelamat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Gregoria adalah satu-satunya peraih medali bulu tangkis di Paris.
Gregoria lahir pada tanggal 11 Agustus 1999 di Wonogiri. Pemain yang dikenal penggemarnya sebagai Ratu George ini memulai karirnya di Klub Bulu Tangkis PB Mutiara Cardinal di Bandung, Jawa Barat. Ia mengikuti Pelatihan Nasional Seppyeong pada tahun 2013.
Setelah Gregorio berjanji menjadi pemecah telur medali Olimpiade, Wonogiri, kampung halamannya, pun muncul. Di manakah lokasi Wonogiri dan apa saja ciri-cirinya?
Kabupaten Wonogiri merupakan daerah yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, daerah ini mempunyai potensi yang besar dari segi alam dan budayanya. Pemandangan alam yang indah dengan pegunungan dan hutan yang luas menjadi salah satu daya tarik kawasan ini.
Wilayah selatan Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah Perbukitan Sioux. Kabupaten Wonogiri mempunyai 25 kecamatan, 43 kelurahan dan 251 desa. Selain budayanya yang masih dilestarikan masyarakatnya, sejarah kabupaten ini juga menarik, dihimpun dari berbagai sumber, berikut fakta menarik Kabupaten Wonogiri: 1. Lokasi geografis.
Kabupaten Wonogiri memiliki luas wilayah sekitar 182.236,02 hektar atau sekitar 5,52% dari luas Provinsi Jawa Tengah dan terletak di antara Provinsi Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di sebelah timur, pemerintahan Wonogiri berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di Jawa Timur, Pakatan dan Megitan di Jawa Timur. Sedangkan ke arah selatan mencapai pantai selatan.
Bagian baratnya dekat dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sebelah utara, wilayah Vonogiri berbatasan dengan wilayah Karanganiar dan Sokoharjo. Pangeran Sambarniva
Menurut situs resmi Pemerintah Kabupaten Wonogiri, kawasan ini erat kaitannya dengan nama Radin Mas Syed atau dikenal juga dengan Pangaran Sambarnawa. Nama Wonogiri terdiri dari dua kata dalam bahasa Jawa, vana dan giri.
Vana artinya alas atau hutan serta persawahan dan giri artinya gunung atau pegunungan. Itulah gambaran akurat Kabupaten Wonogiri yang dipenuhi persawahan, hutan, dan pegunungan.
Dahulu Radin Mas Said bersama para pengikutnya memanfaatkan daerah Wonogiri sebagai tempat berperang melawan penjajah Belanda dan pertempuran terbesarnya terjadi pada tahun 1752 hingga 1757. Ia diberi gelar Pangeran Sembarniva oleh Belanda karena mampu bertarung dalam setiap pertempuran. Penghancuran pasukan Belanda. Budaya yang kuat
Salah satu kebudayaan daerah ini yang diteruskan dan disebarkan ke berbagai daerah adalah tari Ketik Ogling. Nama Catic Ogling diberikan oleh penduduk asli Wonogiri bernama Soweryu dan disempurnakan oleh Tsukijo.
Cerita di balik tarian ini berdasarkan pada legenda Panji yang berisi gambaran tentang Ketik atau kera. Digemari banyak orang, kesenian ini kini banyak digemari dan menjadi simbol Kabupaten Wonogiri.
Tarian ini ditampilkan dengan berbagai cara sebagai bentuk ucapan syukur, seperti setelah panen, festival, dan persembahan setelah sembuh dari sakit. Secara semantik, Ketik berarti kera, dan Ogling adalah nama nyaring dari Saron Demong. Jenis dapur
Kabupaten Wonogiri juga terkenal dengan kuliner khasnya, salah satu contoh kuliner yang populer adalah nasi teol yang berbahan kiasawa. Selain banyaknya perkebunan singkong, budidaya Singkong Wonogiri juga banyak dilakukan.
Wonogiri bahkan disebut sebagai kota singkong karena banyak sekali penghasil singkong.
Selain itu, Wonogiri juga identik dengan kota bakso dan mie ayam. Bakso Wonogiri sepertinya menjadi identitas lain daerah ini, dengan adanya mobil-mobil yang menjual bakso berwarna biru atau coklat, jika ditanya dari mana pasti akan menjawab Wonogiri.5. Sektor pertambangan
Kabupaten Wonogiri mempunyai luas kawasan karst sekitar 338,74 kilometer persegi atau 18,6% dari total luas wilayah. Lima wilayah besar berada di Kecamatan Parasimanturu, Iromuku, Geritontro, Geriyo, dan Paranggopetu. Kawasan karst ini merupakan bagian dari Pegunungan Sioux.
Kawasan tersebut kini juga digunakan sebagai fasilitas penelitian dan pendidikan, ditandai dengan berdirinya Museum Karst Internasional. Museum ini terletak di desa Gbangarju, distrik Parasimanthuru.
Hasil pertambangan unggulan Kabupaten Wonogiri berupa galena, kalsit, andesit, tras, batu gamping, tanah liat dan batu. Produk pertambangan potensial lainnya antara lain emas dan tembaga. Objek wisata
Wonogiri memiliki sejumlah tempat wisata antara lain Suaka Margasatwa Gaja Mangkor hingga Pantai Nampo. Bagi yang ingin berwisata sambil menuntut ilmu juga bisa mengunjungi Situs Sejarah Kahyangan di Dusun Dilipia, Tirtumyo.
Ada destinasi lain seperti Gua Putri Kinkono, Museum Wayang Kulit, Air Terjun Kalimas, Bukti Cambri, Hum Taman Bedarari Edopark.7. batu akik
Dengan bentang alamnya yang luas, Aqeeq menjadi salah satu ciri khas Kabupaten Wonogiri. Salah satu pusatnya ada di distrik Gervais, dimana hasil pemolesannya dikirim ke berbagai negara lain seperti Jerman dan Swedia.
Batu permata jenis ini kemudian diolah di negaranya dan dipadukan dengan perhiasan perak yang dijadikan aksesoris seperti cincin, anting, dan kalung.
Simak video “Medali Olimpiade 2024 untuk Indonesia dari Gregoria Mariska Tunjung” (fem/fem)